Betapa terkejutnya, di dalam kamar disambut lukisan orang utan segade gaban. Kompak saya dan teman-teman terbahak membayangkan betapa malu tidur malam ini berasa dipandangi orang utan.
For your information: di Bukit Lawang banyak tersedia penginapan, dengan bermacam fasilitas dan harga, dari jarak yang cukup jauh sampai yang benar-benar di hutannya pun ada. Jadi tidak perlu khawatir kehabisan, kecuali ke sana saat high season, lebih baik pesan dulu. Karena tidak hanya pelancong domestik, turis manca negara malah lebih banyak yang berkunjung ke Bukit Lawang.
Malam berlalu, pagi pun menyambut riang. Udara pagi di Bukit Lawang sangatlah segar. Meskipun sudah diingatkan Bang Jhony, tetap saja kami kaget, pagi hari banyak monyet-monyet berkeliaran di depan kamar mencari makan. Tidak ada ayam-ayam sepeti di kampungku, tapi kera-kera hutan. Menggemaskan.
Paket Trekking dan Tubing
Sarapan omelette sayur dan secangkir kopi tepat di pinggir sungai, rasanya nikmat sekali. Damai dan tenang. Bang Jhonny mendatangi kami, kembali menawarkan paket trekking dan tubing.Â
Fyi: trekking full day 350k, trekking full day + tubing 500k, sudah include makan siang dan buah-buahan yang menyegarkan.
Obi dan Kiting, adalah duo sekawan yang akan memandu dan menemani perjalanan kami. Kami berjalan santai, sembari menikmati alam dan udara segar yang tidak kami temukan di kota-kota besar. Sesekali kami berhenti, untuk istirahat sejenak atau untuk mendengar penjelasan dari Obi dan Tutung tentang flora dan fauna di Bukit Lawang.
Baru saja tiba di gerbang masuk Taman National Gunung Leuser, Si Pesek, menyambut kami dari atas pohon. Kami bersama rombongan lain pun berhenti, melihat Si Pesek beraksi.Â
Seolah sadar dipandangi, Si Pesek lompat dari satu pohon ke pohon lainnya, menggantungkan badan di antara dahan-dahan. Menggemaskan. Semua terpana akan tingkah lucu Si Pesek.
Berjalan sebentar, kami pun berjumpa dengan Si Gantung, orang utan yang sudah cukup berumur. Tingkahnya tidak kalah lucu dari Si Pesek, apalagi Si Gantung bermain bercengkerama bersama anaknya. Tiba-tiba terdiam, Si Gantung memandang ke arah kamera dan berpose.
Selain Si Pesek dan Si Gantung, kami juga bertemu dengan orang utan lainnya yang tidak diketahui namanya.Â