Mohon tunggu...
Laelatur Rohmah
Laelatur Rohmah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Semua orang itu pandai,namun harus diimbangi dengan kedisiplinan dan kerajinan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berlindung di Balik Syariat Poligami untuk Pengalihan Isu Pemuasan Nafsu

17 Desember 2021   20:05 Diperbarui: 17 Desember 2021   20:08 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan masih marak terjadi ketidakadilan dalam kehidupan rumah tangga nya serta pilih kasih terhadap istri yang lebih muda. Realita yang sering dijumpai dalam keluarga poligami, bahwa istri muda lebih diutamakan dibandingkan istri pertamanya. 

Jika semua orang berpoligami hanya untuk menuruti hawa nafsu maka tidak akan ada habisnya. Sehingga banyak sekali kalangan dari perempuan sangat kontra dengan poligami, karena mereka melihat realita yang terjadi dikehidupan rumah tangga yang berpoligami. Bisa dikatakan hanya sedikit dari sekian banyak keluarga poligami yang hidup harmonis dan dilingkupi keadilan. 

Maka sudah sepatutnya, ketentuan dan syarat berpoligami harus dipahami secara benar. Sehingga tidak akan ada kekeliruan dalam memahami makna diperbolehkannya poligami. Dalam hal ini, agama berperan besar untuk menengahi perihal konflik-konflik yang ditimbulkan akibat berpoligami. Al-qur'an dan Al-Hadist tentunya banyak sekali yang membahas dan mengkaji mengenai poligami. 

Dengan kata lain, semua ayat-ayat yang menjelaskan mengenai poligami seharusnya sudah bisa mengajarkan bahwa poligami dilakukan tidak untuk memuaskan nafsu semata, melainkan untuk menolong dan melindungi kaum perempuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun