Tabel  3.  menunjukkan  bahwa melalui  uji  biokimia  (IMVICM  test) diketahui  jika  sebanyak  23  (50,0%) es batu pedagang warung makan di Tembalang  positif  mengandung Escherichia coli.
Berdasarkan penelitian Srinianti U. Daud, Syam S. Kumaji, dan Arpin tentang identifikasi bakteri E. coli pada sumur gali di kabupaten Kota Timur Gorontalo, untuk mengetahui E.coli. transfernya dilakukan dari media NB ke media EMBA. Hasil positif dari sampel pada media NB dipindahkan ke media EMBA yang diinkubasi selama 24 jam pada 37ºC untuk menentukan secara selektif bakteri E.coli. Dari semua yang tidak hadir sampel (0%), sampelnya logam hijau yang menunjukkan adanya E. Coli.
Menurut penelitian Noor Izani, NJ, Zulaikha, AR, Mohamad Noor, MR, Amri, MA and Mahat, NA Sekolah Ilmu Kesehatan, Kampus Kesehatan Universiti Sains Malaysia tentang Kontaminasi feses coliform dalam sampel es batu dari gerai makanan di Kubang Kerian. Kelantan menunjukkan Coliform feses ditemukan dalam es batu di 16 (53%) gerai makanan berkisar antara 1 CFU/100mL hingga >50 CFU/100mL, sedangkan di sisa 14 (47%) gerai makanan, dalam sampel air keran serta di air minum kemasan komersial, koliform feses tidak terdeteksi. feses tertinggi jumlah coliform >50 CFU/100mL diamati di 3 (10%) gerai makanan diikuti oleh 11-50 CFU/100mL dan 1-10 CFU/100 mL di 7 (23%) dan 6 (20%) gerai makanan.
Berdasarkan penelitian Henni Kumaladewi Hengky, Andi Nuddin , Makhrajani Majid, Fitriani Umar, Ayu Dwi Putri Rusman, Usman, Nurhuda dan Tenri Esa tentang keberadaan bakteri E. Coli pada minuman es teller menunjukkan hasil analisis menunjukkan bahwa pada 20 sampel minuman es batu, kandungan bakteri tertinggi adalah 55%, dan kandungan bakteri sedang adalah 15%.
Sedangkan menurut penelitian Paul Dawson, Depertment of Food, Nutrition and Packaging Sciences, Clemson University, mengatakan Selama penanganan dan penyimpanan, kontaminasi dan pertumbuhan bakteri dapat terjadi yang mengarah pada penyebaran penyakit, 67% bakteri di tangan dipindahkan ke es dengan tangan dan 83% bakteri pada sendok dipindahkan ke es.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan  hasil review penelitian  maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Hasil  pemeriksaan  keberadaan Escherichia  coli  berdasarkan review 5 jurnal baik nasional maupun internasional menunjukkan bahwa masih banyak minuman, es batu atau bahan baku yang mengandung bakteri E. Coli.
Mayoritas dari rivew ke 5 jurnal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan Escherichia Coli dalam es batu atau minuman dapat terjadi semala produksi, distribusi, termasuk pemrosesan dimana kurangnya kebersihan pekerja, vendor, atau pedagang yang terlibat. pemilihan bahan baku, penyimpanan makanan jadi, transportasi minuman, dan penyajian minuman juga menjadi faktor risiko keberadaan Escherichia Coli pada es batu atau minuman.
Adapun  saran  yang  dapat  diberikan dari penelitian ini antara lain:
- Bagi Peneliti lain diharapkan  dapat  meneliti keberadaan  Escherichia  coli pada  sumber  bahan  baku pembuatan  es  batu  dan melakukan  pengukuran  suhu pada wadah es batu.
- Praktik  higiene  pedagang atau orang-orang yang terlibat dalam produksi atau distribusi es batu perlu di perhatikan karena sangat mempengaruhi  kualitas  makanan yang  akan  dikonsumsi oleh konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Daud, S. U., & Kumaji, S. S. (n.d.). IDENTIFICATION OF Escherichia coli BACTERIA IN DUG WELLS IN KOTA TIMUR DISTRICT OF GORONTALO CITY.