Mohon tunggu...
Laela Ramadhani
Laela Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43223010182 | S1 Akuntansi | Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

27 November 2024   20:34 Diperbarui: 27 November 2024   20:34 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ki Ageng Suryomentaram sangat menekankan pentingnya "harmoni sosial", yaitu hubungan yang seimbang antara individu dan sesama. Beliau mengajarkan bahwa kesatuan dan persatuan adalah inti dari kehidupan sosial yang sehat. Dalam kehidupan bermasyarakat, sangat penting untuk menjaga sikap saling menghargai, menjaga keadilan, serta selalu berusaha untuk menghindari perpecahan.

"Seorang yang bijaksana akan selalu berusaha untuk menjalin persaudaraan, menghindari perpecahan, dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Hanya dengan cara itulah kita akan memperoleh kedamaian di dunia dan akhirat."

Ajaran ini sangat penting dalam konteks pencegahan korupsi, karena korupsi sering kali melibatkan ketidakadilan dan penyalahgunaan posisi untuk keuntungan pribadi. Dengan memupuk nilai-nilai harmoni dan keadilan sosial, masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya bertindak jujur dan tidak mengorbankan kepentingan orang banyak demi keuntungan pribadi.

5. Tindak Laku Seimbang: Tidak Berlebih-lebihan dan Tidak Kekurangan

Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan bahwa dalam segala hal, kita harus "menjaga keseimbangan". Hidup yang seimbang adalah hidup yang tidak berlebih-lebihan dalam hal apapun, baik itu dalam hal makan, bekerja, atau mengejar kekayaan. Prinsip keseimbangan ini juga berlaku dalam tindakan kita terhadap orang lain---tidak boleh ada ketidakadilan, penindasan, atau ketamakan dalam hubungan sosial kita.

"Berbuatlah dengan ukuran yang tepat, jangan berlebih-lebihan dan jangan juga kekurangan, karena segala sesuatu yang tidak seimbang akan membawa akibat buruk."

Dalam konteks pencegahan korupsi, ajaran ini mengajarkan agar setiap individu, baik itu pejabat negara, pengusaha, atau masyarakat pada umumnya, menghindari tindakan yang berlebihan, baik dalam mengumpulkan kekayaan, berkuasa, atau bahkan dalam hal kehidupan pribadi. Korupsi sering kali terjadi karena adanya ketidakmampuan untuk menjaga keseimbangan dalam hidup, yang akhirnya mendorong seseorang untuk mengambil tindakan yang merugikan orang lain demi kepentingan pribadi.

6. Kesadaran akan Tanggung Jawab Sosial

Ki Ageng Suryomentaram juga mengajarkan tentang pentingnya "tanggung jawab sosial", yang berarti setiap individu harus menyadari perannya dalam masyarakat dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan orang banyak. Sebagai manusia, kita tidak hanya hidup untuk diri kita sendiri, tetapi juga harus memperhatikan kepentingan orang lain.

"Setiap perbuatan yang kita lakukan akan membawa dampak bagi orang lain. Karena itu, kita harus selalu bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab."

Ajaran ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan yang kita lakukan, baik dalam skala kecil maupun besar, harus selalu dipertimbangkan dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab. Dalam konteks korupsi, ajaran ini mengajak setiap individu, terutama para pemimpin dan pejabat publik, untuk bertindak dengan integritas, karena tindakan mereka akan memengaruhi banyak orang.

Mengapa Ajaran Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Relevan dalam Pencegahan Korupsi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun