Mohon tunggu...
Laela Ramadhani
Laela Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43223010182 | S1 Akuntansi | Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

27 November 2024   20:34 Diperbarui: 27 November 2024   20:34 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Mengutamakan Kebenaran dan Kejujuran

Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan bahwa kebenaran dan kejujuran adalah fondasi dalam membangun kehidupan yang selaras dengan ajaran kebatinan. Kebenaran bukan hanya tentang perkataan, tetapi juga tindakan yang mencerminkan keselarasan antara pikiran, kata, dan perbuatan.

Ajaran beliau mengajarkan bahwa "kebenaran sejati" datang dari dalam diri, yang hanya bisa ditemukan jika seseorang benar-benar memahami dirinya sendiri, memahami hubungannya dengan Tuhan, dan mengetahui apa yang benar dalam hati nuraninya. Kebenaran ini juga harus diterapkan dalam interaksi sosial, terutama dalam menjalani tugas atau tanggung jawab dalam pekerjaan atau pemerintahan.

"Tidak ada kebaikan yang lebih besar dari pada hidup dalam kebenaran, karena hidup dalam kebenaran adalah hidup yang mengarah pada kedamaian."

Di dalam kehidupan sehari-hari, ajaran ini mengajak setiap individu untuk bertindak dengan jujur, tidak hanya di hadapan orang lain tetapi juga pada diri sendiri. Dalam konteks korupsi, ajaran ini sangat penting karena banyaknya praktik penyimpangan yang terjadi disebabkan oleh kebohongan dan penyalahgunaan kekuasaan.

3. Pencarian Diri dan Pencerahan Batin

Ki Ageng Suryomentaram menekankan pentingnya "pencarian diri" sebagai jalan utama untuk memahami hakekat kehidupan. Ajarannya berkaitan erat dengan pencapaian pencerahan batin atau kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Pencarian diri dalam ajaran kebatinan adalah proses untuk mengenali diri sejati (atau "jati diri") seseorang, mengatasi ego dan nafsu, dan mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan.

Salah satu contoh praktik kebatinan yang beliau ajarkan adalah pentingnya melakukan "kontemplasi" atau "meditasi" untuk meraih ketenangan pikiran dan kedamaian batin. Dengan melalui praktik ini, seseorang akan lebih mudah untuk memisahkan dirinya dari keinginan duniawi yang bersifat sementara dan lebih terhubung dengan kesadaran spiritual yang lebih dalam.

"Hanya dengan mengendalikan diri, kita akan dapat mengerti dunia ini dengan sebenar-benarnya. Segala masalah dalam hidup akan terasa ringan jika kita bisa melihatnya dengan mata batin."

Dengan meningkatkan kesadaran diri melalui pencarian batin, seseorang akan semakin peka terhadap perbedaan antara kebaikan dan keburukan, sehingga dapat mencegah perilaku-perilaku merugikan seperti korupsi.

4. Menjaga Harmoni dalam Kehidupan Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun