Adanya fast fashion juga semakin membuat konsumen merasa mendapatkan kepuasan instan dikarenakan dapat memiliki barang yang di incar. Didukung oleh social media yang dapat menyebarluaskan informasi dan juga berbelanja online di saat itu juga, dan itulah hal yang menyebabkan perilaku konsumtif semakin parah.
Dampak buruk fast fashion bagi lingkungan dan social
- Air
Industri mode merupakan industri konsumen air terbesar kedua yang membutuhkan sekitar 700 galon untuk memproduksi satu kemeja katun dan 2000 galon air untuk memproduksi sepasang celana jeans, dimana hal ini sangat merugikan alam yang akan sangat berdampak pada kehidupan manusia. Zat pewarna yang biasanya ada di dalam industri tekstil ialah pewarna azo, dimana pewarna ini tergolong limbah yang sulit untuk di uraikan dan dapat mencemarkan air juga mengurangi produktivitas tanah.
2.Limbah
Di setiap industry fashion menyumbang limbah yang sangat banyak, baik itu saat memproduksi maupun setelah di konsumsi, dan hanya 1% tekstil yang di daur ulang menjadi pakaian baru, kebanyakan dari itu adan berakhir ke tempat sampah. Bahan polyester merupakan bahan yang biasa digunakan dalam industri tekstil, dimana bahan ini sulit sekali terurai. Dibutuhkan sekitar 20 tahun agar dapat terurai dan ini menyebabkan dampak buruk lainnya seperti pelepasan gas metana dan gas rumah kaca ke atmosfer (bick et al., 2018).
3.EnergiÂ
Proses produksi serat plastic menjadi tekstil merupakan salah satu proses yang membutuhkan  minyak bumi dalam  jumlah yang sangat besar, selain itu juga kapas yang sebagian besar terdapat dalam produk mode cepat juga tidak ramah lingkungan untuk di produksi, pestisida yang di anggap perlu untuk pertumbuhan kapas dapat menimbulkan risiko dampak gangguan kesehatan bagi petani.
4. Kondisi kerja yang burukÂ
Salah satu risiko yang umum di hadapi oleh orang yang menjadi pekerja garmen ialah paparan dari zat-zat bahan kimia yang pastinya sangat berbahaya bagi kesehatan. Ada banyak pekerja yang tidak dilengkapi dengan alat pelindung yang sesuai agar dapat menghindari dampak buruk bahan kimia karsinogenik, seperti formadehida atau kalium dikromat yang diguunakan untuk merawat dan merusak kain (Lambert, 2014).
      Perilaku konsumtif terhadap fast fashion ternyata memiliki banyak pengaruh baik itu dari segi sosial juga lingkungan, dampak buruk yang kita rasakan akibat fast fashion ini. Oleh karena itu sangat penting untuk kita lebih bijak dalam berbelanja, memilih produk yang ramah lingkungan dan mendukung industry fashion yang bertanggung jawab.
Penulis: