Lalu, apakah ada cara mudah untuk mengelola sampah rumah tangga? Ya, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan bersama berikut ini:
- Memasak seperlunya dan mengambil makanan sesuai kebutuhan untuk menghindari adanya food waste atau sisa makanan.
- Sediakan dua atau tiga tempat pembuangan sampah di rumah, dan beri label sesuai jenis sampah yang akan dibuang.
- Carilah bank sampah terdekat untuk menampung sampah yang masih bisa didaur ulang
2. Menghemat pemakaian energi listrik
Listrik kini menjadi sumber kehidupan kita sehari-hari. Satu jam saja tanpa energi listrik di rumah, saya pastikan akan membuat kita semua gelisah. Segala aktivitas yang memerlukan listrik akan terhenti apabila terjadi pemadaman. Sungguh sangat krusial.
Lalu, adakah hubungan penghematan listrik dengan emisi karbon? Ya, satu contoh saja, PLTU batubara disebut sebagai salah satu kontributor utama penyumbang emisi gas rumah kaca. Dilansir oleh Mongabay, pembangkit-pembangkit di Indonesia ini ikut menyumbang CO2 yang dihasilkan oleh seluruh PLTU di dunia, hingga mencapai 258.394 juta ton dengan rata-rata emisi tahunan sekitar 6.463 juta ton.Â
Oleh karena itu, demi Net Zero Emission, mari bersama-sama menghemat pemakaian energi listrik dengan langkah di bawah ini:
- Mencabut kabel dari stop kontak saat tidak digunakan.
- Tidak membiarkan alat elektronik menyala saat tidak digunakan.
- Menyalakan lampu seperlunya, dan menggantinya dengan lampu LED.
3. Menanam Tanaman di Halaman Rumah
Apakah Anda termasuk orang yang hobi menanam tanaman sejak pandemi? Ya, saya termasuk demikian. Kegiatan positif ini memiliki banyak manfaat. Selain membuat jiwa merasa senang, hobi ini juga memberi kontribusi dalam membantu penyerapan emisi karbon. Jika tidak memiliki cukup lahan untuk menanam pohon besar, kita bisa memulai dengan menanam jenis tanaman yang memiliki kemampuan penyerapan emisi yang baik, seperti: bunga lili, lidah mertua, sirih gading, pucuk merah, palem, dan lain-lain.
4. Menggunakan Transportasi Umum
Kita termasuk beruntung hidup pada zaman ini, dimana pelayanan transportasi umum baik jarak dekat maupun jarak jauh, sudah tergolong baik. Hal ini saya rasakan saat membandingkan dengan pengalaman naik bus ataupun kereta saat masih kecil dulu. Kondisinya sangat jauh berbeda. Hari ini kita bisa bepergian dengan nyaman dan aman dengan transportasi umum.Â
Kabar baiknya, beberapa transportasi umum, seperti taksi online, telah memiliki armada berbasis listrik. Di Jakarta juga sudah ada bus listrik yang bisa dinikmati oleh warganya. Kita ketahui bahwa kendaraan berbasis litrik ini memiliki emisi yang lebih rendah, sehingga diharapkan mampu mendorong tercapainya Net Zero Emission di negeri ini.