Mohon tunggu...
Laela NB
Laela NB Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga - Penulis - Canva Designer

Seorang perempuan yang menyukai dunia literasi, desain, bahasa asing, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

7M: Langkah Kecilku Bantu Indonesia Mencapai Net Zero Emission

24 Oktober 2021   23:49 Diperbarui: 25 Oktober 2021   00:15 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 7M untuk Indonesia Bebas Emisi, Oleh: Laela NB

Dalam Perjanjian Paris 2015, dunia diminta untuk mengurangi emisi dan membuat program penyerapannya sehingga emisi bisa berkurang 45 persen pada 2030, dan suhu bumi tidak meningkat hingga 2 derajat Celcius pada 2100. Pada April 2021, dalam Climate Leader Summit, sejumlah negara menyampaikan komitmen mereka untuk mencapai nol bersih emisi pada 2050. Bagaimana dengan Indonesia?

Strategi Indonesia Capai Net Zero Emission 

Indonesia memiliki target untuk mencapai nol bersih emisi pada 2060. Berbagai Kementerian dilibatkan untuk menyukseskan program ini. Setidaknya terdapat tujuh kementerian yang menjadi garda terdepan dalam menangani isu perubahan iklim, yaitu: Bappenas, KLHK, ESDM, Perhubungan, Industri, Pertanian, dan Keuangan.

Dalam siaran persnya, saat ini Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) bersama-sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sedang menyusun komitmen Net Zero Emission Indonesia, khususnya dalam program penurunan emisi di bidang pembangkit ketenagalistrikan.

Kementerian PPN/Bappenas juga telah memiliki skema pembangunan rendah karbon dan Net Zero Emission menuju ekonomi hijau. Dalam rilisnya, Bappenas menyatakan bahwa skenario Net Zero Emission dapat meningkatkan income per kapita hingga 2,5 kali lipat lebih tinggi. Dengan skenario Net Zero Emission, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,95-6,20 persen pada tahun 2021-2070.

Target Net Zero Emission ini bukan semata-mata misi untuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan, melainkan juga menjadi energi baru bagi ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Banyak tantangan yang akan kita hadapi kedepan, sehingga diperlukan kolaborasi multipihak untuk menyukseskannya. Termasuk kita. Ya, perubahan kecil yang dimulai dari kegiatan sehari-hari, adalah langkah yang baik untuk mencapai target yang besar.

7M Untuk Indonesia Bebas Emisi

Ilustrasi 7M untuk Indonesia Bebas Emisi, Oleh: Laela NB               
        googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Ilustrasi 7M untuk Indonesia Bebas Emisi, Oleh: Laela NB googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Kita semua tahu bahwa hal-hal besar selalu diawali dari hal yang kecil. Begitu pula dalam hal ini, Net Zero Emission akan sulit tercapai apabila tidak mendapat dukungan dari masyarakat. Dalam hal energi misalnya, pemerintah mempunyai target untuk melakukan efisiensi energi, namun di sisi lain masyarakat justru melakukan pemborosan. Kedua hal yang bertolakbelakang ini akan menyulitkan semua pihak untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, demi tercapainya Net Zero Emission, ayo bersama-sama kita berubah menjadi masyarakat yang lebih peduli lingkungan dengan 7M. Karena sejatinya saat kita menjaga bumi, pada saat yang bersamaan kita sedang menjaga diri kita sendiri.

1. Mengurangi dan Memilah Sampah

Bagi ibu rumah tangga seperti saya, memproduksi sampah adalah hal yang tidak bisa dihindari dari kegiatan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur, hingga akan tidur kembali rasanya ada saja sampah yang dihasilkan. Ditambah lagi dengan adanya dua balita di dalam rumah. Sampah kemasan makanan dan popok sekali pakai sudah tidak terhitung jumlahnya. Belum lagi dengan sampah sisa makanan yang terbuang percuma ke pembuangan. Menyesal rasanya saat mengetahui bahwa sampah makanan ikut menyumbang emisi yang mengakibatkan krisis iklim. Ya, sampah makanan yang tertumpuk di TPA, akan mengeluarkan gas metana yang 23 kali lebih berbahaya dibandingkan dengan karbondioksida. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun