Mohon tunggu...
Laela FM
Laela FM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya mahasiswa biasa yang sedang menempuh bangku pekuliahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Candi Wurung atau Yoni, Penemuan Baru Situs Plandi

1 Januari 2023   11:00 Diperbarui: 2 Januari 2023   09:13 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Magelang, tepatnya di Dusun Plandi Desa Pasuruhan Kecamatan Mertoyudan ditemukan suatu peninggalan yang diperkirakan tempat ritual pemujaan Hindu. Penemuan di Situs Plandi tersebut merupakan sebuah bongkahan batu yang menyerupai bangunan candi. Warga setempat menyebutnya sebagai Candi Wurung karena penemuan tersebut seperti candi yang belum diselesaikan. Sebelum ditemukan sebuah situs, lokasi tersebut hanyalah sebuah tanah yang menggunung di sekitar sawah. Namun, ternyata di bawah gundukan tanah tersebut terdapat sebuah peninggalan bersejarah.

Menurut seorang warga, candi tersebut telah diketahui oleh masyarakat sejak lama, namun baru dilakukan evakuasi pada tahun 2019 oleh Dinas Purbakala. Sejarah dari Candi Wurung tersebut belum diketahui. Namun, dilihat dari bentuknya, Candi Wurung tersebut merupakan peninggalan dari agama Hindu. Pada kepercayaan Hindu, nama penemuan tersebut disebut yoni. Dalam bentuk aslinya, yoni berpasangan dengan lingga. Akan tetapi, pada Situs Plandi baru ditemukan bagian yoni.

Yoni yang ditemukan berbentuk persegi empat yang sisinya sudah tidak utuh pada bagian atas dengan di bagian tengahnya terdapat bidang panil dan lubang tempat untuk menempatkan lingga, serta di bagian badan yoni terdapat lipatan-lipatan. Pada salah satu sisi yoni terdapat sebuah tonjolan dan lubang yang membentuk sebuah cerat. Di bawah cerat tersebut, terdapat sebuah ukiran seperti garuda yang terdapat pada Arca Airlangga. Posisi garuta tersebut berlutut di bawah bagian cerat, dengan kedua kaki dilipat seperti sedang berjongkok sedangkan kedua tangannya diangkat seperti sedang menahan beban air yang akan mengalir apabila lubang pada yoni penuh.

Situs Plandi yang ditemukan hingga saat ini masih dalam tahap penggalian. Namun, disekeliling situs telah terdapat pagar besi yang mengelilingi untuk melindungi yoni yang telah ditemukan. Selain masih dalam tahap penggalian, fasilitas yang terdapat di sana juga masih dalam tahap pembangunan. Bagian yoni yang saat ini ditemukan belum digali hingga ke bawah, jadi masih terdapat bagian yang sedikit tertimbun. Terdapat pula kemungkinan masih terdapat bagian lain yang dapat ditemukan, karena pada dasarnya yoni berpasangan dengan sebuah lingga.

Warga sekitar situs banyak menggunakan air yang ditampung yoni untuk pengobatan alternatif. Mereka percaya bahwa dengan menggunakan air tersebut maka penyakit yang ada akan sembuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun