Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terbilang masih sangat tinggi.Â
Beberapa faktor penyebabnya diantara lain yaitu kurangnya kesadaran masyarakat, rasa enggan, dan kesulitan akses untuk pergi ke tenaga profesional atau dokter gigi.
Adapun permasalahan gigi dan mulut yang paling umum terjadi diantaranya yaitu kerusakan gigi (berlubang), gusi bengkak atau infeksi, gigi sensitif, bau mulut, sariawan, bahkan sampai kanker mulut.
Edukasi dan sinergi dari berbagai pihak, termasuk kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin pada saat Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Dunia, bahwa Indonesia diharapkan bisa untuk mencapai target Indonesia Bebas Karies tahun 2030 dengan meningkatkan kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut.
Salah satu hal yang penting untuk mencapai target tersebut tentunya dengan rutin melakukan perawatan gigi serta menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan melakukan scaling gigi.
Scaling gigi merupakan prosedur untuk membersihkan plak dan karang gigi. Prosedur ini perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah kerusakan gigi dan gusi.Â
Namun bagi sebagian masyarakat, memeriksakan diri ke dokter gigi adalah sebuah hal yang menakutkan. Banyak juga yang menganggap jika sudah sikat gigi sehari dua kali, maka tidak perlu scaling gigi. Singkatnya, banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan rutin melakukan perawatan dan pemeriksaan.
Banyak masyarakat awam yang menganggap bahwa scaling gigi itu sakit, takut jika nantinya gigi tambah sensitif, takut gigi menjadi lebih tipis, dan lain-lain. Padahal, itu semua hanyalah mitos-mitos yang berkembang di masyarakat sehingga memengaruhi rasa takut mereka.
Scaling gigi memang perawatan yang dapat menimbulkan efek samping, seperti gusi bengkak dan rasa tidak nyaman. Namun, itu bukanlah hal yang seharusnya ditakuti. Sebab, itu hanya akan terjadi dalam beberapa waktu saja.Â
Scaling gigi merupakan prosedur pembersihan karang gigi atau plak dengan menggunakan alat yang disebut sebagai ultrasonic scaler. Alat tersebut bekerja dengan cara bergetar sehingga dapat menghancurkan karang di sela-sela maupun bagian ter dalam gigi.
Karang gigi sendiri merupakan tumpukan dari plak yang menempel dan mengeras di permukaan gigi. Plak yang terus menerus menumpuk dan mengeras ini bisa menjadikan tampilan gigi jadi terlihat tidak terawat. Hal ini karena tumpukan plak yang mengeras cenderung akan menjadi kusam, ke kuning-kuningan, bahkan sampai hitam.
Selain menjadikan tampilan gigi jadi terlihat tidak terawat, tumpukan plak tersebut juga bisa memicu peradangan pada gigi dan gusi. Jika tidak segera dibersihkan, bahkan akan memunculkan penyakit.Â
Berdasarkan hal tersebut, tentu hanya menyikat gigi saja tidak cukup untuk merawat gigi secara menyeluruh. Masih banyak juga masyarakat yang belum sadar akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan melakukan perawatan rutin seperti scaling gigi.Â
Manfaat lain yang akan didapatkan jika melakukan scaling gigi secara rutin adalah terhindar dari resiko gigi berlubang. Selain itu, juga terhindar dari periodentitis yang dapat menyebabkan gigi copot, dan terhindar dari bau mulut.
Selain karena rasa takut yang dialami oleh masyarakat, yang menyebabkan masyarakat enggan untuk periksa atau perawatan ke dokter gigi adalah karena kesulitan akses untuk pergi ke tenaga profesional atau dokter gigi.
Dokter gigi di Indonesia memang masih belum tersebar secara merata. Kebanyakan tenaga spesialis masih berpusat di perkotaan saja. Sehingga, selain penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, penting juga untuk meningkatkan layanan kesehatan dokter gigi di Indonesia.Â
Kerja sama dari semua pihak sangat penting untuk dapat mencapai target Indonesia Bebas Karies 2030. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama bersinergi dan saling mengedukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta edukasi seputar scaling gigi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H