Mohon tunggu...
Nanda Laela Sofi Sasmita
Nanda Laela Sofi Sasmita Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030125 Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

trying to be better

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Konsep Takjil Prasmanan, Paling Diserbu di Bulan Ramadan

8 April 2023   13:59 Diperbarui: 8 April 2023   14:03 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadan merupakan bulan yang begitu mulia. Bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di dunia. Begitu banyak keberkahan yang dapat kita rasakan di bulan ini. Tidak terasa kita telah mencapai pertengahan bulan Ramadan. Pasti Kompasianer sudah banyak yang pergi untuk ngabuburit kan?

Ngabuburit atau jalan-jalan di sore hari sembari menunggu waktu berbuka puasa memang menjadi salah satu kegiatan yang hampir dilakukan oleh seluruh umat Islam di Indonesia. Yap, ngabuburit ini hanya ada di Indonesia dan menjadi ciri khas serta tradisi masyarakat Indonesia saat bulan Ramadan.

Kompasianer sudah tahu belum? Kalau ternyata kata ngabuburit ini berasal dari bahasa Sunda lho! Kata ngabuburit berasal dari kata dasar "burit" yang dalam bahasa Sunda berarti sore. Sehingga memang tepat jika kini istilah ngabuburit digunakan untuk merujuk kegiatan jalan-jalan di sore hari untuk mencari takjil sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba. 

Kira-kira Kompasianer sudah ngabuburit kemana saja nih? Nah, di Yogyakarta ada salah satu tempat favorit untuk ngabuburit dan mencari takjil nih. Tempat tersebut yakni di Pasar Ramadan Stadion Maguwoharjo, Sleman. Tepatnya para penjual jajanan takjil itu berada di sepanjang jalan sekitaran depan Stadion Maguwoharjo. 

Pada hari-hari biasa yang bukan Ramadan, memang disana juga menjadi tempat untuk jajan warga Yogyakarta. Tetapi, penjualnya tidak sebanyak saat bulan Ramadan seperti saat ini. Disana, Kompasianer dapat memilih aneka ragam jajanan untuk takjil berbuka puasa. Mulai dari makanan seperti cilor, zuppa soup, corndog, asinan mangga, siomay, batagor, dan masih banyak lagi. Terdapat pula minuman-minuman segar yang sangat cocok untuk menghilangkan dahaga saat berbuka puasa seperti es kelapa muda, es durian, es kuwut, dan lain-lain. 

Namun dari sekian banyaknya penjual disana, terdapat salah satu penjual yang selalu ramai oleh pembeli. Rupanya penjual tersebut menjual es buah dengan konsep yang berbeda. Penjual tersebut menerapkan konsep "prasmanan" untuk es buah yang disajikannya. Ya, disana pembeli diperbolehkan untuk mengambil sendiri buah-buahan apa saja yang ingin diambil untuk isian es buahnya. Pembeli boleh mengambil suka-suka, bahkan tidak hanya disajikan buah saja, tetapi juga ada kelapa kopyor, agar-agar, dan biji selasih sehingga membuat isinya menjadi lebih lengkap. Terdengar sangat menarik bukan?

source: dokumen pribadi
source: dokumen pribadi

Dengan konsep prasmanan tersebut, pembeli boleh mengambil sesuka hati apa saja dan seberapa banyak isian untuk es buahnya dengan harga Rp. 15.000 saja. Buah-buahan yang disediakan pun cukup lengkap dan masih ditambah dengan topping lainnya. Tidak heran jika begitu banyak pembeli yang menyerbu sehingga penjual tersebut jarang sekali sepi pembeli. Es buah prasmanan dengan cup yang cukup besar dan harga terjangkau tersebut memang sangat menarik.

Konsep prasmanan ini memang seolah menjadi trend di Indonesia. Pasalnya, saat ini memang ada beberapa jajanan yang menerapkan konsep tersebut seperti seblak prasmanan, bakso prasmanan, dan bakso aci prasmanan. Para pelaku usaha memang seperti tidak pernah kehabisan ide untuk menarik minat para pembeli. Begitu pula dengan pemilik dari tenant es buah prasmanan tersebut.

"Awalnya saya menjual es lima ribuan yang sudah dibuat dalam wadah besar itu, tetapi karena sudah banyak yang jualan seperti itu, jadinya saya mencoba mencari ide lain. Akhirnya, saya memilih untuk menjual es prasmanan seperti ini untuk menarik minat para pembeli. Meskipun ada beberapa yang sama, tetapi tidak begitu banyak yang menerapkan konsep seperti ini", ungkap Andrea, pemilik dan penjual es buah prasmanan tersebut saat diwawancarai mengenai konsep prasmanan pada es buah yang dijualnya.

Hal tersebut rupanya menjadi pilihan yang sangat tepat karena memang terbukti mampu menarik minat para pembeli. "Soalnya ini kan konsepnya prasmanan, bisa ngambil sepuasnya, jadi ya menarik dan lumayan bisa ngambil buah apa saja yang kita suka" ungkap Dhila, salah satu pembeli saat ditanya alasannya mengapa membeli es buah prasmanan tersebut. 

Selain menarik karena bisa mengambil suka-suka, konsep prasmanan ini juga dapat meminimalisir mubazir. Mengapa demikian? Karena pembeli diperbolehkan untuk mengambil dan memilih sendiri buah apa saja yang diinginkannya. Hal ini tentu saja akan lebih memastikan pembeli mengambil buah yang memang disukainya, sehingga bisa dipastikan akan termakan seluruhnya. Berbeda dengan es buah yang memang pada umumnya sudah disajikan dalam satu porsi oleh penjual, akan ada kemungkinan sisa buah yang tidak dimakan karena mungkin tidak disukai oleh pembeli. 

Misalnya saja jika dalam satu porsi es buah yang tidak menggunakan konsep prasmanan, sudah disajikan dengan isian buah melon, semangka, mangga, anggur, dan pepaya. Bisa saja ada pembeli yang kebetulan tidak menyukai buah pepaya, otomatis ia akan menyisakan buah pepaya nya dan tidak memakannya. Pembeli memang bisa saja request buah apa saja yang tidak ia sukai, tetapi hal ini tentu saja kurang efisien karena penjual bisa saja lupa sebab banyak nya pembeli.

Dengan kelebihannya yang mampu menarik minat para pembeli, tentu saja konsep prasmanan ini akan sangat berpengaruh pada omset penjualan. Andrea menyebut, keuntungan yang didapat jauh lebih besar saat ia menerapkan konsep prasmanan pada es buah yang dijualnya, "Kalau sebelumnya saat saya berjualan es biasa setiap hari Minggu di Sunmor, dalam satu hari bisa mencapai tiga juta. Tetapi saat ini, dengan konsep prasmanan seperti ini dan di momen Ramadhan, saya bisa dapat omset tiga kali lipatnya".

Konsep yang mampu menarik minat pembeli ditambah dengan lengkapnya buah-buahan yang disajikan, menjadikan tenant ini selalu ramai diserbu oleh pembeli. Apalagi es buah memang menjadi salah satu minuman yang disukai oleh semua kalangan. Bagaimana, apakah Kompasianer tertarik untuk membelinya? Atau tertarik untuk menerapkan ide konsep prasmanan nya nih?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun