Menulis? Tentunya mayoritas orang akan dengan mudah melakukannya. Bagi sebagian orang menulis adalah sebuah hobi. Bagi sebagian orang pula menulis hanya sebuah kebutuhan. Tapi tak lupa bagi sebagian orang pula menulis adalah separuh hidupnya. Dikarenakan menulis merupakan kegiatan sehari-hari inilah, terkadang tak jarang orang menganggap sepele seorang ‘Penulis’.
Padahal kenyataannya tidak semua orang bisa dengan mudah merangkai kata menjadi kalimat untuk menghasilkan sebuah tulisan yang indah. Seperti halnya seorang penulis. Mereka tidak hanya dituntut untuk membangun sebuah ide, tetapi juga dituntut untuk terus mengembangkan ide-ide baru lainnya sehingga menghasilkan tulisan-tulisan yang pas dan epic.
Apa sih cuma menulis aja bangga, emang apa susahnya? Wah.. pertanyaan seperti ini menggambarkan ketidak menghargainya seseorang bukan?
Nyatanya pada era sekarang ini tak sedikit orang yang memiliki cita-cita menjadi seorang penulis. Banyak sisi baik yang bisa diambil dari seorang penulis.
Dimulai ketika seorang penulis menghasilkan sebuah karya baiknya, karya tersebut bisa memberikan dampak positif bagi para pembacanya serta menularkan energi baik seperti semangat penulis dalam berkarya. Jadi jangan lupakan untuk selalu menghargai karya-karya dari setiap penulis.
Kembali ke topik pada paragraf pertama, nah coba kita bayangkan ketika diri kita diminta untuk menghasilkan sebuah karya seperti puisi. Tentunya hal yang pertama kita lakukan adalah membangun ide bukan? Mau bagaimana konsepnya, bagaimana judulnya, dan lainnya. Yaps tentunya tidak mudah untuk membangun suatu ide.
Eitss tapi jangan cemas nih, karena menurut “Andy Boynton” dalam bukunya “The Idea Hunter” ia mengatakan bahwa “Kita tidak pernah kehilangan ide, tetapi kita belum menemukannya saja”. Bener banget gak tuh? Terkadang diri ini terlalu malas untuk menemukannya.
Membangun ide bisa diibaratkan seperti batu bata dalam membangun rumah. Ketika sebuah batu bata tidak pas seperti seharusnya, maka sebuah rumah tidak akan menjadi sempurna. Sama halnya dengan ide yang belum pas, maka kemungkinan besar sebuah karya juga belum menjadi sempurna. Tapi jangan khawatir, karena ada 4 hal yang bisa difokuskan dalam membangun sebuah ide. Penasaran gak nih? Hehe. Oke lanjut. Jadi 4 fokus dalam membangun ide ini disingkat menjadi konsep “I-D-E-A”.
Apa itu I? I untuk Interest. Yaps interest adalah ketertarikan atau bagian dari hobi. Pertama tentukan letak ketertarikan kita dimana. Atau kita bisa lihat dari hobi kita untuk menemukan sebuah ide, karena hobi juga bagian dari hal yang kita anggap menarik.
Kemudian D untuk Diverse. Apa itu diverse? Diverse artinya berbeda. Yaps dalam konteks membangun ide ini, diverse berarti kita harus berfikir secara berbeda. Coba temukan sudut pandang yang menurut orang lain akan berbeda dari lainnya.
Ketiga ada E, E untuk Exercise. Yaps exercise aka latihan. Seperti halnya untuk mahir terhadap sesuatu, seseorang perlu melakukan Latihan untuk mengasah kemampuan mereka. Seperti ini pula membangun sebuah ide, latih dan terus latih sehingga ide juga bisa berkembang.
Dan terakhir ada A, yaitu Agile dan Accept. Apa tuh maksudnya? Jadi maksud dari dua hal ini adalah kita harus menerima dan mengikuti zaman saat ini tetapi tanpa menghilangkan karakter. Jadi ide kita akan tetap lincah dan ciri khas atau karakter dari karya kita juga tidak hilang.
Nah setelah pemaparan singkat diatas, gimana nih menurut kalian sangat mudah atau sulit nih dalam membangun dan mengembangkan ide? Wah tentunya jawaban ini berbeda-beda ya, karena setiap orang juga memiliki semangat yang berbeda. Jadi ayo bangun semangat kita dalam berkarya, dan jangan lupa untuk selalu menghargai karya-karya dari setiap orang, salah satunya tulisan-tulisan indah dari seorang penulis.
Semoga bermanfaat dan selamat berkarya!
Terima kasih :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H