Mohon tunggu...
laela awalia
laela awalia Mohon Tunggu... Hoteliers - Perempuan biasa dari Lampung. Blogger amatir.

Perempuan yang suka jalan-jalan untuk kemudian diabadikan tidak hanya dengan foto, tetapi juga dengan tulisan. Bisa dihubungi di azkia_04@yahoo.com. Sila berkunjung ke blog pribadi di azkia-04.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Punya Cara Beda? Pede Aja!

21 November 2017   22:20 Diperbarui: 23 November 2017   13:21 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun yang lalu, ada teman yang pernah bilang jujur ke saya kalau saya itu beda. Pengertian beda itu tentu saja bisa jadi persepsi yang berbeda pula untuk saya. Apakah saya berbeda di antara teman-temannya, atau apakah saya berbeda antara kepribadian dengan penampilan saya. Teman saya itu meneruskan ucapannya kalau saya itu berbeda antara di dunia maya dengan dunia nyata.

Sontak saya tertawa. Rupanya ia membandingkan saya di antara dua dunia, hehe. Jadi menurutnya, saya bisa berinteraksi dengan lebih aktif lewat dunia maya tetapi sangat sedikit berinteraksi di dunia nyata. Setelah saya telusuri kembali diri saya berdasarkan ucapannya itu, memang saya merasa sedikit berbeda.  Saya merasa lebihh leluasa untuk bercerita dan berekspresi di dunia maya ketimbang di dunia nyata.

Kalau kalian pernah ikut tes kepribadian, saya ini termasuk orang dengan tipe INTP; Introverted, Intuition, Thinking, and Perceiving. Memang tes kepribadian ini tidak saklek dan kadang bisa berubah seiring berjalannya waktu dan mungkin sudut pandang kita terhadap lingkungan sekitar. Tapi, satu hal yang selalu ada pada diri saya dan sampai sekarang belum berubah ya introvert-nya itu.

Rupanya sifat introvert inilah yang menurut teman saya itu membuat saya berbeda. Saya bisa menuliskan hampir semua perasaan saya lewat tulisan tapi saya lebih cenderung pendiam.  Saya lebih asik berada di depan komputer mendesain poster atau undangan daripada berdebat tentang apa yang harus dilakukan setelah hal lain selesai dikerjakan. But, it's me and I love myself.

Menariknya, ketika saya pertama kali melamar pekerjaan, saya malah ditempatkan di bagian depan. Kemudian tahun berikutnya malah dipromosikan sebagai marketing. Bukankah bekerja sebagai marketing itu dituntut untuk lebih banyak berbicara dengan orang lain? Tapi itulah saya. pada akhirinya pun saya bisa belajar banyak hal dari sana. Bahwa yang kita perlukan adalah kepercayaan diri dan keberanian untuk melakukan hal-hal yang kita anggap tidak mampu kita lakukan namun nyatanya mampu  kita lakukan.

Sebagai seooraang marketing, tentu penampilan harus selalu rapi dan kalau bisa menarik perhatian. Tapi disinilah bedanya saya lagi. Rapih oke, tapi untuk menjadi seseorang yang jadi pusat perhatian tidak harus tampil glamor dan berlebihan. Karena menurut saya, nilai seseorang itu bukanlah dilihat dari luarnya saja, tetapi dilihat dari kemampuan kerja dan pola pikirnya.

Karena saya merasa lebih optimal bekerja di depan komputer, maka saya punya cara tersendiri pula untuk tetap menjalankan tugas saya sebagai marketing. Saya membuat banyak konten digital yang sebelumnya sangat jarang disentuh. Dan hasilnya cukup membuat saya tersenyum. Sekali lagi, ini karena saya berbeda, kalau kata anak muda sekarang, gue beda, hehe.

Oh ya, karena masih ada sifat introvert dalam diri saya, terkadang saya masih gugup untuk menemui beberapa klien. Biasanya yang saya lakukan adalah menenangkan diri sebelum menemui klien saya. Nah pada waktu inilah minyak kayu putih aroma sangat membantu saya. Dengan aroma yang jelas berbeda dari kebanyakan produk sejenis, minyak kayu putih ini cukup ampuh untuk meredakan kegugupan saya. Apalagi aroma lavender, membuat tubuh dan pikiran saya rileks.

Karena saya merasa lebih optimal bekerja di depan komputer, maka saya punya cara tersendiri pula untuk tetap menjalankan tugas saya sebagai marketing. Saya membuat banyak konten digital yang sebelumnya sangat jarang disentuh. Dan hasilnya cukup membuat saya tersenyum. Sekali lagi, ini karena saya berbeda, kalau kata anak muda sekarang, gue beda, hehe. Bukankah yang terpenting adalah selalu mengoptimalkan kemampuan apapun yang ada dalam diri kita? Jadi, kalau saya dilanda perasaan minder karena tidak bisa se-wow marketing lain, saya masih punya cara tersendiri untuk tetap berpromosi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun