Sebagai seorang anak perempuan bungsu menjadi hal wajar jika aku selalu ingin dimanjakan oleh seorang ibu. Apapun yang aku inginkan tentu harus aku dapatkan dalam waktu dekat.  Di hari ulang tahunku satu tahun lalu, aku pernah meminta ibuku untuk membuatkanku keik di hari ulang tahunku berikutnya. Nah, permintaanku ibu kabulkan tepat pada hari ini. Di hari ulang tahunku yang ke dua puluh tahun. Tentu saja itu bukan keik pertama yang diberi oleh ibuku untukku. Namun aku rasa yang dilakukan ibuku hari ini adalah sebagian kecil dari kasih sayangnya yang ia persembahkan untukku. Bagi sebagian orang mungkin seperti hal sepele, hal biasa yang semua ibu di dunia akan lakukan untuk anak tercintanya. Dengan aku baru pertama kali dibuatkan keik oleh ibuku bukan bersatu aku kurang kasih sayang darinya, ibuku tentu mau sekali untuk mwmbuatkan keik untuk putri tercintanya, tapi ada satu dan lain hal yang mengharuskannya menundanya sampai kali ini. Kali pertama aku mencicipi Keik buatan ibuku, keik red velvet yang ditaburi springkel  dan beberapa butir  stoberi menambah cantik keik yang ia beri. Selain keiknya yang cantik, rasanya pun nimat sekali (Seperti bukan buatan ibuku). Wah aku sangat sangat bahagia ibu, I love you so much. Ditengah kesibukan kerja ibuku yang padat ia mau menyempatkan waktunya untuk membuatkan keik anakmu. Di hari yang spesial ini, hal spesial juga aku harapkan dari ibuku sayang. Aku harap doa doa yang Ia lantunkan akan selalu menyertaiku. Sehat  selalu ibuku sayang terimakasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H