Mohon tunggu...
Laela ZakyyatulFadhilah
Laela ZakyyatulFadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo

Mahasiswa UIN Walisongo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pengabdian Masyarakat dengan Bimbingan Belajar bersama Anak-Anak di Desa Pulorejo

19 Mei 2022   00:10 Diperbarui: 19 Mei 2022   00:13 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tri Dharma Perguruan Tinggi itu salah satu visinya dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia dan merupakan pencapaian yang harus dipenuhi  seluruh mahasiswa untuk menciptakan penerus bangsa yang mempunyai sikap semangat berjuang yang tinggi, disiplin dan mempunyai pemikiran yang kritis. Bentuk kegiatan  untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan mengajar atau belajar bersama anak-anak didik.

Disini saya melakukan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak dan mengisi waktu luang dengan cara melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk orang lain. 

Kegiatan bimbingan belajar bersama anak-anak ini dilaksanakan pada tanggal 26 -- 29 April 2022 pukul 15.00 -- 16.30 WIB sekalian menunggu waktu berbuka puasa karena tepatnya pada bulan ramadhan dan bertempat dikediaman rumah yang berada di Desa Pulorejo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan . 

Kegiatan bimbingan belajar ini sangat bermanfaat dan kesempatan kita untuk menanamkan sikap indahnya berbagi pada bulan ramadhan. Sasaran belajar ini pada anak TK s/d SD.

Materi yang diberikan untuk anak kelas TK yaitu belajar membaca dan berhitung untuk mengenalkan angka bilangan dan huruf-huruf. Sedangkan untuk anak SD yaitu mengajarkan materi - materi yang kurang dipahami di sekolah dan mengerjakan tugas -- tugas sekolah atau PR. Materi yang diajarkan mencakup semua mata pelajaran yang ada di sekolah.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Pada kegiatan bimbingan belajar ini diawali dengan membaca do'a, kemudian belajar materi. Khusus untuk TK yang belajar membaca dan berhitung pada akhir sesi ada kegiatan bermain. Pada permaianan ini untuk mengasah motorik anak. Bermainnya tetap berhubungan sesuai materi yang ada.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Harapannya setelah dilakukan bimbingan belajar ini, anak -- anak termotivasi untuk lebih giat atau semangat lagi dalam belajar dan mengerjakan tugas sekolah dengan sungguh -- sungguh. Selain itu, dengan adanya pengulangan materi semoga anak -- anak bisa meningkatkan pemahaman materi yang sebelumnya tidak paham. 

Tidak hanya itu saja, tetapi untuk memotivasi mahasiswa dan mahasiswi dalam kegiatan pengabdian masyarakat walaupun hanya kegiatan kecil saja dalam mengisi waktu luang dan menanam kebaikan. Karena dengan adanya pengadian masyarakat ini telah mencerminkan kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi. Yang mana kita juga akan mendapat pengalaman yang sangat berharga misalnya meningkatkan skill, cara publik spkeaking yang benar dan mampu bersabar dalam mengajar. Hal ini sangat kita butuhkan untuk kedepannya. Pengalaman itu guru terbaik kita.

"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi dengan adanya kegiatan mengajar ke anak -- anak. Ini kegiatan bagus dan bermanfaat untuk anak - anak kami. Karena anak kami bisa belajar dengan semangat dan memanfaatkan waktu dengan baik. Kalau bisa kakaknya setiap hari bisa melakukan kegiatan ini, pasti akan mendapatkan dukungan dan respon yang bagus dari masyarakat " ujar Bu Ina selaku tetangga.

Pendidikan itu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dari sisi manapun. Sepenting itu pendidikan untuk kita. Negara berkembang seperti Indonesia ini dipengaruhi oleh perkembangan dunia pendidikan. 

Kesuksesan pembanguna tidak hanya dipengaruhi oleh bidang perekonomian, namun juga kualitas sumber daya yang menjalankan proses itu. Pendidikan itu tujuannya mencerdaskan dan meningkatkan harkat martabat manusia. Pada pendidikan inilah kehidupan manusia bisa ke arah yang lebih baik lagi

Dalam seluruh proses pendidikan, agar kegiatan belajar oleh anak dapat berjalan dengan efektif dan disiplin, kunci yang utama itu perlu adanya bimbingan, bantuan dan motivasi dari orang tua. Terlebih lagi pada masa globalisasi seperti sekarang ini, khususnya anak -- anak usia sekolah di Desa Pulorejo yang dituntut untuk lebih ekstra dalam belajar demi mencapai masa depan yang lebih cerah. 

Belajar itu suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan  sesuatu kesan dari bahan yang telah dipelajarinya untuk pengalaman individu. Sedangkan mengajar adalah suatu aktivitas untuk menyampaikan ilmu atau pengetahuan kepada siswa dalam situasi lingkungan yang memadai.

Sekolah itu salah satu lembaga yang menjunjung tinggi pendidikan. Pengetahuan dan segala wawasan dapat ditemukan di sekolah. Banyak sekolahan di Indonesia baik negeri maupun swasta. Dilihat dari segi pendidikan, jumlah anak-anak usia sekolah yang cukup banyak di Desa Pulorejo mulai dari sekolah non formal sampai Sekolah Menengah Atas, tentunya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan berkualitas. 

Namun pada kenyataannya, siswa - siswi yang berasal dari Desa Pulorejo SDM nya masih belum maksimal karena jam pelajaran di sekolahannya sangat padat dan dituntut untuk memahami materi yang ada. Bagi siswa yang pintar mungkin bisa mengikuti mata pelajaran yang diberikan oleh guru dengan mudah mengkapnya, tetapi bagi siswa yang daya pikirnya kurang akan kesulitan dalam memahami dan menyerap ilmu yang diberikan oleh guru.

Masyarakat Desa Pulorejo pada umumnya bermata pencarian sebagai petani dan pedagang. Namun, dapat dikatakan bahwa Desa Pulorejo bukanlah daerah yang tertinggal. Akomodasi yang lancar dan letak yang strategis, desa ini termasuk tidak tertinggal lagi dengan desa lainnya. 

Tetapi, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kualitas pendidikan yang harus didapat oleh anak-anak usia sekolah masih sangat kurang. Hal tersebut disebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap belajar anak - anaknya, ada juga orang tua yang merantau ke luar kota dan menitipkan anak mereka ke saudaranya, jadi anaknya kurang mendapatkan perhatian khusus mengenai waktu belajar mereka. 

Masyarakat di Desa Pulorejo menganggap pendidikan dibangku sekolah saja sudah cukup, dan orang tua terkadang tidak punya waktu untuk menemani anak-anak mereka belajar dirumah. 

Selain itu, di daerah Desa Pulorejo juga masih jarang ditemui tempat les atau bimbingan untuk anak-anak usia sekolah. Belum ada pihak yang mendirikan tempat les untuk memanfaatkan waktu bermain untuk belajar. 

Mayoritas anak-anak di Desa Pulorejo sepulang sekolah dan sampai dirumah lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain bersama teman-temannya. Apalagi di era sekarang ini, anak  - anak lebih mengedepankan mainan HP jika orang tua tidak bisa mengontrolnya.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun