Mohon tunggu...
Sari Puspita Dewi
Sari Puspita Dewi Mohon Tunggu... Dosen - a lifelong learner

Dosen Bahasa Inggris PNJ | Penerjemah | Editor | Awardee of LPDP 2019 | YT channel: Miss Sariy

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk Papa

8 Mei 2020   21:24 Diperbarui: 8 Mei 2020   21:24 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Papa, tak terasa hari-hari berlalu tanpamu. 

Jejakmu tak lekang oleh waktu, bersemayam dalam kalbu. 

Kadang sesak membasahi pipi, membendung rasa ingin memelukmu lagi.

Papa, tak kan ku lupa sejuta nasehat, bekal kami dunia akhirat. 

Papa, ku rindu perhatian dan kebaikan hatimu, mewarnai kisah hidup kami; anak dan cucumu.

Usai sudah tugasmu menjaga kami, Papa.. 

Kini kami menjagamu dalam doa, menjaga Mama dalam tawa. 

Berbahagialah di sisi Allah, Papa. Bawa do'a kami terangi jalanmu,

Hingga sangkakala pertemukan kita di suatu masa tanpa batas waktu.

Ditulis oleh Sari Puspita Dewi pada tanggal 1 Maret 2013.

Puisi ini dicetak di halaman awal buku Yaasiin Papa pada bulan Mei tujuh tahun lalu dan diunggah di sini sebagai penawar rindu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun