Vertigo, keluhan yang memberi kesan kepala seolah berputar ini memang sangat menyiksa. Sekalinya kambuh rasanya pasti buruk sekali, pengalaman pribadi soalnya. Antara efek berputar, mual, pening, tidak seimbang kalau berjalan, semuanya jadi satu.
Biasanya sekali Anda mendapat serangan vertigo, Anda akan kerap mendapat serangan berikutnya setidaknya ketika Anda stress, lelah atau mungkin ketika tekanan darah mendadak naik sekali juga turun sekali.
Mereka dengan keluhan vertigo macam ini juga mau tidak mau harus sedikit hati-hati dalam beraktivitas. Sebab dengan sekali saja pernah mengidap vertigo, artinya kepala Anda sudah rentan. Kadang hanya karena urusan sepele seperti bangun dari tidur dengan mendadak, berdiri dari jongkok mendadak, menunduk dengan arah menukik, dan langsung efek berputar itu muncul lagi.
Vertigo sendiri bisa terjadi dalam dua bentuk ilusi. Beberapa orang akan merasakan efek berputar seolah sedang naik komedi putar atau mungkin carouselle yang diputar cepat. Tapi sebagian lain hanya merasakan efek seperti sedang naik kapal yang limbung oleh badai besar. Bisa dibedakan kan ilusinya, yang satu berputar cepat, yang lain seperti bergerak kekanan dan kekiri, naik dan turun secara random.
Kadang beberapa orang mengalami kedua ilusi ini sekaligus saat serangan. Kalau yang sudah seperti ini memang rasanya akan lebih menyiksa, sensasional seperti sedang naik wahana histeria apa kicir-kicir ala Dunia Fantasi.
Biasanya ketika kita memeriksakan keluhan kita ini ke dokter, dokter akan meresepkan obat khusus untuk vertigo. Macam-macamlah merknya, ada betahistin, Flunarizin dan masih banyak lagi. Biasanya tujuannya untuk membantu mengendalikan fungsi pusat kendali keseimbangan di belakang telinga ini. Soalnya, memang gangguannya datang dari sana.
Untuk vertigo ringan atau yang hanya terasa diayun di kapal yang diterjang ombak tidak besar-besar sekali, bisa cukup menggunakan obat anti mabuk, nama kimianya dimenhydrinate. Obat jenis ini sebenarnya obat anti alergi lho, agak aneh kan sakit vertigo diberi obat antialergi.
Tapi ternyata obat alergi ini menghasilkan anti histamin yang bekerja mengendalikan reaksi berlebihan dari organ belakang telinga akibat efek gerakan mendadak atau efek dari migrain. Nah...si histamin ini sebenarnya senyawa alami otak untuk mendorong reaksi imun atau perlindungan tubuh.
Sebenarnya apa penyebab vertigo?
Penyebab vertigo sebenarnya cukup beragam. Tapi secara umum, letak masalah ada pada organ telinga bagian dalam. Di sana terdapat cairan yang bekerja untuk menjaga titik keseimbangan tubuh. Dan bila organ ini terganggu, maka sistem keseimbangan tubuh juga akan terganggu.
Bila serangan vertigo sangat buruk bahkan menimbulkan sensasi seperti naik wahana histeria tadi, besar kemungkinan masalah justru berkembang pada fungsi saraf pada area keseimbangan. Bisa pula justru terjadi kerusakan pada salah satu fungsi dar batang otak yang berkaitan pada kemampuan otak menerima sinyal gerakan.
Pada umumnya bahkan mencapai kisaran di atas 80% kasus vertigo disebabkan oleh munculnya semacam serpihan kalsium yang muncul pada cairan dalam organ telinga dalam dan menyebabkan titik keseimbangan terganggu. Secara medis kondisi macam ini disebut dengan Benign Paroxysmal Positional Vertigo(BBPV).
Dan ternyata, untuk jenis vertigo dengan kondisi macam ini Anda bisa mengatasinya dengan semacam fisioterapi. Fisioterapi ringan yang bahkan bisa Anda kerjakan sendiri di rumah ini cukup efektif mengatasi vertigo, kemungkinannya bahkan mencapai 90%. Terapi ini bernama manuver epley.
Ide dari terapi adalah dengan menyingkirkan serpihan debris kalsium yang terhanyut pada cairan telinga dalam tadi dengan mengandalkan sejumlah gerakan dan daya tarik gravitasi. Di sini pasien vertigo sebaiknya menjalankan terapi saat kondisi sehat, namun tetap harus ditemani ahli fisioterapi atau setidaknya asisten untuk membantu gerakan. Kadang saat terapi dijalankan pasien malah mengalami serangan vertigo.
Seperti apa gerakan manuver epley ini?manuver epley sendiri merupakan rangkaian gerakan yang melibatkan beberapa posisi kepala yang digerakan berpasangan denan berlawanan arah. Setiap posisi harus dipertahankan selam 30 detik untuk kemudian diposisikan ke arah berlawanan. Tujuannya untuk mendorong cairan bergerak ke arah berlawanan dan akhirnya menyingkirkan serpihan kecil tadi keluar dari telinga dalam dengan mengandalkan efek gravitasi.(sumber)
Lebih jelasnya berikut ini urutan rangkaian gerakan dan posisi yang perlu Anda lakukan dalam terapi manuver epley ini.
- Pasien diminta untuk duduk dan melakukan relaksasi sesaat untuk membantunya lebih nyaman sebelum terapi berjalan. Karena beberapa pasien bisa mengalami serangan vertigo saat terapi berjalan, sebaiknya bantu mereka dari rasa tegang.
- Baringkan pasien, namun kepalanya digantungkan pada tepi ranjang. Asisten bisa membantu pasien membantu posisi pasien tetap nyaman, tapi jangan dibantu dengan penyangga.
- Pasien kemudianmemiringkan kepalanya ke arah kanan 45o ke arah kiri dengan posisi badan telentang dan kepala menggantung. Tahan selama 30 detik dan kembali pada posisi kepala ke atas.
- Langsung pasien melakukan gerakan menuju posisi yang sama pada arah kanan. Diamkan kembali selama 30 detik. Upayakan posisi kepala yang lebih sering mengalami efek berputar mendapat terapi yang terakhir dan lakukan dengan lebih dalam.
- Setelah berjalan 30 detik, teruskan posisi dengan mendorong tubuh ke arah kanan, hingga posisi semi tertelungkup. Tahan posisi ini kembali selama 30 detik. Kadang pada posisi ini pasien akan mengalami masalah vertigo. Beberapa pasien yang sensitif, serangan sudah muncul sejak posisi yang lebih awal.
- Setelah hitungan 30 detik segera bangun ke arah kanan dan pertahankan posisi badan Anda tegap.
- Lakukan penyesuaian karena biasanya Anda perlu mengadaptasi kondisi kepala sampai keluhan vertigo teratasi.
Anda bisa menemukan gambaran jelas soal bagaimana terapi manuver epley ini dijalankan di dalam video berikut.
Pada beberapa pasien terapi ini sudah efektif membantu keluhan sejak pertama kali terapi. Tetapi kadang dibutuhkan terapi beberapa kali sampai seluruh komponen serpihan bisa sepenuhnya hilang. Ini bergantung pada ketepatan posisi serpihan selama masa terapi dijalankan.
Pasien sebaiknya juga menjalankan pola hidup sehat, menjaga stabilitas tekanan darah dan kadar sel darah merah. Tekanan darah dan aliran oksigen ke arah otak kadang mempengaruhi seseorang menjadi lebih rentan mengalami vertigo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H