Dan seburuk2nya yang terlihat, kepemimpinan SBY mengusung satu hal yang sangat berharga dan tidak kita nikmati di kepemimpinan sebelumnya; Kebebasan Pers. Kebebasan akses informasi. Kebebasan mengkritik pemerintah (di media massa & media sosial).
Dan saat ini, banyak sekali kekhawatiran termasuk dari saya, jika salah pilih presiden, akan mengembalikan Indonesia ke masa dimana kebebasan berpendapat dan yang menguak kasus korupsi itu dibredel.
Jadi, seharusnya keriaan dan kehebohan kampanye di media sosial seharusnya disyukuri. 2 Pilpres lalu, Suami (masih calon waktu itu), memilih untuk golput. Nyinyir banget sama Demokrat.. (pengusung SBY saat itu). Dan selalu ngeledek setiap saya ngomel2 sama sikap/keputusan SBY saat ini. Tapi seneng banget di pilpres tahun ini, dia memilih untuk sependapat sama Istrinya.. hahaha..
Memilih karena peduli.
Jadi, ga usah nyinyirin yang heboh sama Pilpres karena itu salah satu bentuk bahwa masih optimis dan peduli sama nasib Negara.
Sama aja kayak Piala dunia. Ga pernah suka sepakbola, tapi pas heboh2 piala dunia, ya ikut ketawa2 dan seneng2 aja liat temen2 penggila bola pada seru ngebahas pertandingan. Lagi musimnya...
Jadi ga usah sewotlah sama kehebohan kampanye Pilpres, cuma 5 tahun sekali, menentukan nasib banyak orang. Kalaupun bukan kamu, ya saudara sebangsamu di luar pulau sana..
Salam dua jari.. Berharap Jokowi-JK akan membawa banyak perubahan dalam pemerintahan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H