Berbicara mengenai film, saya yakin hampir semua orang pernah menonton film atau bahkan menjadi pecinta film dengan menonton dan mengoleksi berbagai jenis film. Selera orang mengenai film tentunya akan berbeda-beda. Ada yang menyukai film lawas, ada yang menyukai film baru dan menggunakan teknologi tingkat tinggi. Film juga menjadi media hiburan yang sangat berkembang dengan menghadirkan berbagai cerita dengan berbagai macam genre. Drama, fiksi sains, misteri, horror, aksi adalah segelintir dari sekian banyak genre yang berhasil diciptakan oleh para pembuat film. Ini membuktikan bahwa industri perfilman meningkat pesat seiring pertumbuhan animo masyarakat akan film itu sendiri.
Adalah Memento, film tahun 2000, yang berhasil menyita banyak perhatian saya ketika menontonnya. Film ini sukses mencampuradukkan semua emosi saya dan menyatukannya dengan indah menjadi sebuah perasaan di akhir. Kagum. Mungkin dengan pendekatan kata itu saya bisa mengekspresikan bentuk apresiasi saya terhadap film garapan Christoper Nolan ini. Tak ayal jika film ini berjaya di eranya dengan melahap berbagai penghargaan seperti Best Screenplay (bersama saudaranya, Jonathan Nolan) dan memenangkan Best Director di Independent Spirit Award(dilansir dari www.imdb.com)
Apa yang terjadi dalam film Memento?
Leonard Shelby yang diperankan oleh Guy Pearce memiliki cerita yang kompleks mengenai kehidupannya pasca-ingatan jangka pendeknya yang hilang ketika berkelahi dengan penyerang istrinya saat tengah malam. Hal terakhir yang tersimpan dalam memori jangka panjangnya adalah istrinya yang sedang sekarat di hadapannya. Semenjak itu, Leonard mengabdikan hidupnya untuk berusaha mencari penyerang istrinya. Ingatan jangka pendeknya yang rusak membuat Leonard menggunakan foto, catatan, dan tatodi tubuhnya untuk mengingat petunjuk-petunjuk yang sudah dia dapatkan untuk mengungkap teka-teki pembunuh istrinya
Apa yang menjadi daya tariknya?
Sebagai sarana hiburan, film mengemban tugas utama untuk menghadirkan cerita yang menarik perhatian penonton. Ini bertujuan agar tidak penonton tidak cepat bosan. Kemampuan ini dimiliki dengan baik oleh Nolan. Nolan dengan tegas dan apik mempermainkan alur yang memliki 2 latar. Film ini membagi cerita menjadi babak-babak independen yang memiliki satu ide pokok dan secara bergantian filmini menampilkan latar hitam putih dan latar berwarna. Latar hitam putih menceritakan urutan kronologis pencarian Leonard dengan alur maju, sedangkan latar berwarna menandakan pencarian Leonard dengan alur mundur. Latar hitam putih dan berwarna ini akan saling bergantian muncul hingga bertemu di pertengahan kronologis dimana hal itu ada di akhir film. Di akhir film ini bercerita dengan alur hitam putih dan kemudian berangsur-angsur berubah menjadi berwarna. Jika kita lengah, bisa saja kita berasumsi bahwa latar berwarna beralur maju dan latar hitam putih beralur mundur karena terlihat seperti itu pada awalnya. Sangat sulit memang jika hanya dibayangkan. Anda perlu menontonnya untuk memahaminya. Film ini seolah berusaha membuat penonton kesulitan untuk menerka jalan cerita yang beralur mundur-maju ini. Hanya saja terdapat sedikit ketimpangan antara transisi latar berwarna ke latar hitam putih dan transisi latar hitam putih ke latar berwarna. Transisi latar berwarna ke latar hitam putih dibuat sangat halus, sedangkan transisi latar hitam putih ke latar berwarna terlihat kasar, membuat perpotongan babak yang kurang sempurna.
Bagi Anda  pecinta film misteri, seperti saya, Anda akan diajak untuk menjawab teka-teki cerdas yang dihadirkan di dalam film ini. Hubungan peristiwa satu dengan yang lain tidak dibuat mudah oleh Christoper Nolan sehingga penonton harus jeli melihat setiap babak satu per satu untuk mengetahui fakta yang sebenarnya dalam film tersebut. Kita akan menemukan setiap jawaban sekaligus pertanyaan pada setiap babaknya. Untuk memahaminya dibutuhkan konsentrasi ekstra karena akan selalu ada petunjuk yang disampaikan oleh para tokoh. Siapa sangka jika ternyata ia sendiri yang menyusun teka-teki dan kebohongan sebagai faktanya yang harus dipercaya oleh dirinya sendiri hanya untuk kesenangannya saja dan mejadikan itu sebagai tujuan hidupnya. Siapa sangka jika ia telah membunuh John G dan menganggap Teddy sebagai John G selanjutnya untuk dia bunuh. Siapa sangka jika ingatan jangka pendek dapat membuat berbagai macam masalah serius. Sungguh cerita yang sangat irasional namun cerdas.
Apa yang ingin disampaikan melalui film ini?
Leonard paham betul mengenai kondisinya yang tidak dapat mengingat dalam jangka panjang. Hal itu dapat ia atasi dengan menjadikan hidupnya disiplin dan terorganasisi agar dapat bertahan hidup. Ia mencatat semua yang ia rasa penting dan menyusunnya dengan rapi. Nolan menekankan betapa pentingnya disiplin di sini. Jika kita mempunyai tujuan makan kita harus mendisiplinkan diri agar apa kita selalu melakukan sesuai apa yang kita harapkan dan tidak berbuat yang menyimpang. Disiplin membuat hidup kita lebih terarah.
Leonard juga selalu bekerja keras karena ia ingin menemukan pembunuh istrinya. Ia sampai rela menato tubuhnya sendiri agar catatan tersebut tidak hilang. Tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak bekerja keras meski ia memiliki kekurangan sekalipun. Jika kita giat berusaha maka masalah seperti apapun dapat kita lewati.
Leonard hanya percaya pada tulisan yang dia buat dan foto yang dia punya, bukan memori. Ia berusaha meyakinkan bahwa fakta selalu benar, ingatan masih dapat dibelokkan. Kita diminta untuk selalu percaya pada fakta, bukan hanya opini semata. Ada baiknya kita selalu mengecek apakah sesuatu tersebut berdasarkan fakta atau opini agar tidak salah kaprah.
Teddy dan Natalie sama-sama memanfaatkan ingatan jangka pendek Leonard untuk kepentingan mereka masing-masing dengan menciptakan kebohongan-kebohongan. Namun pada akhirnya mereka juga yang terkena imbasnya. Teddy akhirnya meninggal dan pacar Natalie juga meninggal. Tidak baik melakukan sesuatu berdasarkan kebohongan karena akhirnya akan kembali kepada kita sendiri. Kita juga tidak boleh memanfaatkan kekurangan orang lain hanya demi kepentingan pribadi. Ini mungkin dapat menjadi bentuk refleksi terhadap pemerintah.
Secara keseluruhan film ini sangat luar biasa dan berbeda. Saya memberikan 3 jempol atas pemikiran liar Christopher Nolan dan kerja para timnya. Film ini sangat saya rekomendasikan bagi Anda pecinta film misteri. Film ini sedikit sekali menampilkan adegan vulgar namun saya tidak menyarankan film ini untuk anak dibawah 15 tahun karena ceritanya yang begitu menguras otak. Jangan mengaku pecinta Inception dan The Dark Knight kalau belum menonton film ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H