Mohon tunggu...
lady berliana
lady berliana Mohon Tunggu... Novelis - Penulis blog

Penulis blog pemula dan kini aktif di WordPress. Website : motivationlove2.wordpress.com Sebuah blog motivasi dan kisah cinta

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kisah Cinta Burak dan Mia

8 Oktober 2024   06:48 Diperbarui: 8 Oktober 2024   09:56 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nek Iroh memicingkan mata. Terbungkuk-bungkuk ia mengambil kipas anyaman bambu dari atas lemari plastik lalu menepuk ubun-ubun Siddiq.

"Duh! Sakit, Yut!" ringis bocah SD kelas 6 itu berpura-pura.

"Bukan gila! Kata Pak Ma sudah digati ODGJ! Huh!" sergahnya mengibaskan kipas bertuahnya.

Mia lumayan terpengaruh. Kamarnya dengan ruang tamu reot Nek Iroh hanya terpisah sebuah pagar.

"Nak," tegur Ruqayyah mendekat, "sudah, abaikan, ya? Paman menunggumu lama di luar, kasian dia kepanasan, " belainya lembut mengusap rambut panjang sang keponakan tersayang.

Suara dengungan motor dari arah timur mengalihkan pandangan beberapa warga. Dari rompi dan logo yang dikenakan sudah jelas pria setengah baya berkulit coklat dan berkumis tebal itu seorang petugas Pos.

"Pak Rohim, ya?" tanyanya lantas mematikan mesin motornya menerka.
"Blok 1 no 10 RT 009 RW 700?"

"Ya," jawab Rohim mendekat.

"Tanda tangan disini, Bos," pinta petugas post itu menyerahkan amplop coklat dan sebuah polpen.

"Aku bukan bos tapi ayah dari pengirim amplop ini."

"Jelas bos lah, putri Anda kan bakal menikahi anak anggota dewan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun