Mohon tunggu...
lady  anggrek
lady anggrek Mohon Tunggu... Wiraswasta - write female health travel

Suka menulis, Jakarta, Blog: amaliacinnamon.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kedua Tangan Membentang Pada Sore Hari

1 Juli 2018   16:12 Diperbarui: 1 Juli 2018   16:34 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: desiringgod.com)

Pada sore hari saat matahari tenggelam

Terbangun tubuhku dari atas kasur merasuk kepada jiwa kosong

Mendengar suara-suara manusia berkata, berlarian perlahan kepada sunyi meredam

Mekar berkembang senada kuncup bunga berlabuh indah merona, kedua mata memandang

Angin berhembus dingin menggetarkan jiwa maka kepada siapa aku berlabuh?

Yang telah menciptakan Alam seisinya, membolak-balikkan perasaan sang manusia, 

Menghentakkan daku pada setiap roh berkunjung aku terima  tiada lelah 

Ragu meresahkan, amarah berguncang dengan liar, kesunyian bertabu-tabu yang aku rasa

Daun-daun berguguran di atas tanah, menyatu dengan keindahan magis dari Sang Pencipta

Siapakah aku tanpa dirimu? Malam terkadang menjadi hangat bukan dingin menusuk tulang,

Tidak sangka rintik-rintik hujan berjatuhan rindu saat bulan tenggelam kepada pepohonan dengan riang,

Maka aku adalah siapa? Salah satu makhluk hidup berharap Kepada-Nya. Mendengarkan aku dengan penuh kasih.

Kepada setiap jalan aku lalui dengan kedua kaki,  menggenggam tanganku dalam keheningan. 

Lilin-lin kecil kembali bercahaya terangi jiwa kelabu pada ratusan malam hari 

 Menemani setiap jiwa  membutuhkan dan mendekatkan kami kepada-Mu dari suara-suara memekik kencang

Kedua tangan kini membentang memohon bantuan dari-Nya meski lama kami berpaling muka.

Maka biarkan jiwa -jiwa liar dan jauh dari patuh meratap kemalangan membentang 

Sang Pencipta menciptakan bumi dan seisinya, Maka engkau maha pengasih selagi maha penyayang kepada umatnya

Kepada siapa lagi kami berlabuh? Jangan lelah Tuhan menuntun kami kepada jalan cahaya-Mu.

Jakarta, 07/07/2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun