a. Kelompok dukungan sebaya: Di mana mereka dapat bertemu anak-anak lain dengan kepribadian serupa, mengurangi perasaan "berbeda" atau "aneh."
b. Kelompok keterampilan sosial: Dengan 3-4 anggota, mereka dapat berlatih interaksi sosial dalam lingkungan yang aman dan terkontrol.
c. Klub minat: Misalnya, klub buku, seni, atau sains, di mana fokusnya adalah pada aktivitas bersama, bukan pada interaksi sosial semata.
6. Modifikasi Lingkungan:
Konselor dapat bekerja sama dengan pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan yang lebih "ramah introvert":
a. "Zona tenang" di perpustakaan atau sudut kelas, di mana anak dapat menenangkan diri ketika merasa overwhelmed.
b. Opsi untuk bekerja sendiri atau berpasangan, alih-alih selalu dalam kelompok besar.
c. Menggunakan teknologi untuk partisipasi, seperti platform diskusi online atau aplikasi polling anonim di kelas.
7. Pemberdayaan dan Self-Advocacy:
Tujuan jangka panjang bimbingan konseling adalah memberdayakan anak untuk:
a. Memahami dan menerima diri sendiri.
b. Mampu mengkomunikasikan kebutuhan mereka kepada guru, misalnya meminta waktu tambahan untuk berpikir atau memilih tugas alternatif yang lebih sesuai dengan gaya belajar mereka.
c. Mengenali batasan mereka dan strategi untuk mengelolanya, seperti mencari tempat tenang setelah periode interaksi sosial yang intens.