Dilihatnya nisan dari kayu yang bertuliskan nama lengkap sang ayah dengan tanggal lahir juga tanggal wafatnya, Ia usap ukiran kayu tersebut bersamaan dengan matanya yang masih menitikkan tetes air mata.
Setelah pemakaman usai, tangisnya sedikit mereda walau dirinya masih ingin mengeluarkan tangis. Kemudian, Ia berjanji dalam lubuk hatinya yang terdalam, bahwa Ia akan mengangkat nama dan juga derajat mendiang ayahnya dengan menjadi perempuan yang meraih kesuksesan.
Lady Alif fardya
Sastra Indonesia
Fakultas Sastra
Universitas Pamulang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!