Mohon tunggu...
Karila Wisudayanti
Karila Wisudayanti Mohon Tunggu... wiraswasta -

A mom of 3, a wife and teacherpreneur who tries to fulfill life to the fullest

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Tips Sukses Toilet Training

17 Januari 2015   05:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:58 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang ibu, tahapan ketika anak harus belajar lepas popok pasti menyimpan kenangan tersendiri. Saat ini, saya ingin berbagi beberapa tips dan share pengalaman ketika anak – anak saya proses toilet training.

1.Ketika putra Sulung saya, Alex, saat itu dia mempunyai seorang pengasuh yang sabar dan telaten. Sehingga mulai dari umur kurleb 7 bulan, sudah ditatur kencingnya.

Bagaimana cara mentaturnya? Dengan selalu siap botol bekas, lalu setiap sejam setelah Alex minum, maka (maaf) alat kelaminnya dimasukkan botol, lalu dielus elus sambil bilang “sssss…” hehehe ... gitu dech hingga Alex sudah terbiasa terjadwal kencingnya. Untuk BAB, setiap bangun tidur, dipangku diatas kloset dan menirukan orang kalo mengejang untuk BAB. Alhasil umur 13 bulan, Alex bisa lepas pampers dan hingga sekarang jadwal BAB nya tiap pagi masih rutin.

2.Putri saya, Alesha agak telat toilet trainingnya. Alasan pertama, karena dia gonta – ganti pengasuh, jadi ketika wiken saya melatih toilet trainingnya, ternyata pada saat weekday, pengasuhnya balik lagi memakaikan popok karena ga mau ribet. (Jadi untuk yang memakai pengasuh/menititpkan ke Kakek – Neneknya, komitmen bersama agar anak sukses toilet training mutlak dibutuhkan!)

Selain itu, karena perempuan, jadi mentatur dengan botol tidak mungkin dilakukan, jadi yang bisa dilakukan adalah membiasakan jadwal kencing untuk Alesha.

Nah, untuk Alesha ini, saya sangat terbantu dengan adanya Clodi dan Training Pants. Dengan adanya Clodi, jadi biaya pemakaian pampers berkurang. Sementara dengan memakai Training Pants akan membuat anak lebih aware ketika akan kencing.

Alesha tipe yang suka kencing sedikit-sedikit tapi sebentar – sebentar kencing, jadi dengan adanya Training Pants sangat membantu agar dia aware sensasi awal ketika akan kencing. Awal – awal, dia mungkin bahkan tidak sadar kalo kencing, tapi ketika terasa bagian dalamnya basah maka dia risih sekali (mungkin juga karena dia tipe yang “bersihan” hehehe..)

Alesha lulus toilet training ketika berumur 26 bulan (hehehe…telat ya..) Itupun setelah satu bulan full saya biasakan ketika libur akhir tahun ajaran dan cuti akan melahirkan.

Jadi komitmen dan konsisten dari orangtua atau pengasuh dari si anak adalah kunci yang utama.

Selain itu dengan memakaikan training pants kepada anak sangat membantu si anak untuk lebih aware tentang sensasi akan kencing dan bisa kita arahkan ke kamar mandi.

Ada juga yang sangat membantu terutama ketika malam-malam awal ketika anak mulai lepas pampers, yaitu Sprei Waterproof, jadi spring bed kita juga ga gampang rusak plus ga usah sering – sering jemur kasur gara – gara kena ompol. Bahkan sprei waterproof ini masih saya pakai terus hingga saat ini, berjaga – jaga kalo tiba2 anak2 menumpahkan sesuatu di kasur :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun