Pun, itu sekadar siulan lelaki saat perempuan lewat di depannya. Menurut Wulandari, perempuan jangan mengizinkan siapapun untuk membuat dirinya. Sebuah kritik yang baik haruslah disertai saran untuk perbaikan.Â
Jika hanya kritik dan menyerang pribadi, jangan biarkan orang itu membuat perempuan melorot terhempas. Begini, kira-kira saat Cimut resah atas komentar orang pada dirinya.
Minggu pagi itu, pembacaan puisi "Menghapus Katanya" Maudy Ayunda yang dibacakan Denik dan monolog dari Farah begitu apik menegaskan relasi mengenai perempuan yang terjadi saat ini. Salut pada keduanya yang sangat total sehingga mampu menggugah semua yang hadir.
Yuk Miliki Buku Perempuan dan Sinema
Tentu, banyak hal yang ingin disampaikan mengenai perempuan dan mengenai sinema. Masih banyak yang perlu dibahas, masih ada cerita yang perlu diutarakan, masih perlu waktu untuk berdiskusi.
Namun untuk sementara, miliki dulu buku "Perempuan dan Sinema" kolaborasi dari komunitas perempuan Ladiesiana dan komunitas penggemar film KOMiK. Sebuah buku yang akhirnya terealisasi dengan latar belakang peringatan Hari Perempuan Sedunia pada bulan Maret yang bertema #BreakTheBias.
Tema yang mengajak seluruh masyarakat di dunia untuk berupaya memiliki kesadaran terhadap bias yang selama ini menempel pada perempuan dan berupaya mematahkannya.
Buku "Perempuan dan Sinema" dicetak pada Juli tahun 2022 ini merupakan kumpulan artikel para penulis di Kompasiana yang ikut menyuarakan mengenai Perempuan dan Sinema. Penulisnya terdiri atas perempuan dan laki-laki. Buku ini terdiri atas 193 halaman
Siapapun yang memiliki buku "Perempuan dan Sinema" akan mendapatkan pengalaman bermanfaat saat membacanya. Ada Bab Para Sineas Perempuan dan Isu Perempuan dalam Sinema. Sebanyak 22 penulis artikel di Kompasiana menyampaikan pendapatnya. Untuk mendapatkannya cukup DM akun komunitas Ladiesiana atau KOMik.Â