Berdiri pada tahun 1989 sebagai perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto dan keluarga, yang kemudian menjual mayoritas kepemilikannya kepada PT HM Sampoerna Tbk.Â
Pada Desember 1989. Pada 2002 akuisisi 141 gerai Alfa minimart dan berganti nama menjadi Alfamart. Dan pada tahun 2015 mendirikan PT Sumber Trijaya Lestari. PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Dan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk dengan kepemilikan modal 89,43 adalah perusahaan yang bergerak di bidang ritel yang tergabung dalam Alfa Group (Holding Company) dengan nama gerai Alfamart, Alfa express, Alfamidi, Alfamidi Super dengan gerai yang tersebar di seluruh Indonesi.Â
Pada 2021 terdapat 16.492 gerai beroperasi dan memasuki pasar papua dengan membuka 22 gerai. 1.945 toko SAPA (Siap Antar Pesanan Anda) dan 1.200+ gerai beroperasi di Filipina (sumber alfamart.co.id).
Unsur-unsur Sistem pengendalian Internal pada Alfamart
Menurut Mulyadi (2017:130) unsur pokok sistem pengendalian internal ada 4 unsur, yaitu:
- Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang secara tegas.
- Pada toko Alfamart di dalam satu cabangnya terdapat 3 klasifikasi pemisahan wewenang atau tanggung jawab yaitu sebagai berikut:
- Kepala Toko (Chief of Store). Tanggung jawab COS adalah membangun team work, menjadi koordinir dengan lingkungan sekitar, menjaga performa toko dan memastikan penjualan toko sesuai target.
- Asisten Kepala Toko (Asistent Chief of Store). Untuk ACOS memiliki tanggung jawab mengelola uang dalam brankas, menggantikan posisi COS ketika sedang tidak ada di toko, bertanggung jawab atas pergantian shift, mengecek suply barang datang dari pusat, mengecek uang yang masuk ketika pergantian shift dan menyiapkan barang yang akan di return.
- Crew Store yang terdiri dari pramuniaga dan kasir. Tanggung jawab Pramuniaga adalah mengelola dan menata penempatan barang yang tersusun di rak, melakukan sorting barang, menjaga kebersihan toko, membongkar stok barang dari pusat/suplier dan membantu kasir jika toko sedang ramai dengan pembeli. Sedangkan tanggung jawab kasir adalah melayani pembeli, menjaga agar tidak ada selisih pada laporan keuangan kasir ketika ganti shift, menawarkan produk yang sedang promosi.
- Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
- Pada toko Alfamart setiap transaksi yang terjadi harus terperinci dalam data, seperti transaksi pembelian, barang datang dari pusat, barang untuk di return yang nantinya akan di cek oleh COS dan ACOS.
- Praktik yang sehat.
- Untuk pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah di tetapkan pada toko Alfamart ini telah di koordinir  oleh Kepala Toko dan terlaksana dengan baik sehingga menciptakan lingkungan kerja yang baik dan dapat menjaga performa toko.
- Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
- Di toko Alfamart mutu karyawan sangat di jaga, dengan pertanggungjawabannya terhadap keuangan toko. Pencatatan keuangan yang dijaga oleh sistem agar tidak ada selisih atau minus. Jika terjadi selisih maka akan ada pertanggung jawaban dari karyawan dengan cara mengganti sebesar jumlah selisihnya.
Nah di atas tersebut adalah unsur-unsur sistem pengendalian manajemen yang terdapat pada toko Alfamart.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H