Senjakala Pencitraan Ahok

Asal Bukan Ahok bukanlah upaya sistematis atau terorganisir, tapi bisa merepresentasikan lintas kelompok dan kepentingan. Domain persoalan dipicu dengan kejengahan atas pencitraan semu yang terpusat pada sosok Ahok. Ketika Tempo dituntut agar cover both-side oleh salah satu pendukung Ahok @kurawa, apakah pencitraan Ahok selama ini juga berimbang? Jangankan mengakui kesalahannya, Ahok jauh dari sikap argumentatif nan logis. Selain terkait etika kepimimpinan, kasus seputar pembelian lahan Sumber Waras dan proyek reklamasi adalah fakta yang tidak dapat ditutupi dari perhatian publik.

Terbukti atau tidaknya Ahok korupsi, ia tidak menyikapinya secara proporsional. Respon negatif  yang ia lontarkan bersama pendukungnya terhadap penegakan hukum menjadi bumerang dan tidak sepadan dengan akuntabilitas yang diharapkan oleh masyarakat. Jargon Bersih, Transparan, dan Profesional ternyata bertolak belakang. Bersih, kok sembarang menuduh dan mencari kambing hitam. Transparan, tapi bikin perjanjian preman. Profesional dengan melanggar ketentuan perundang-undangan? Alhasil, pencitraan Ahok menuai tanda tanya di tengah riuh survei yang mengunggulkan dirinya. Ahok pun memperlihatkan keraguan bersama Teman Ahok dengan mengusik PDIP.

 

----------***--------

Artikel terkait:

Jika PDIP Usung Ahok