Apabila pilihan Ahok di jalur independen bermaksud untuk mengritik parpol, ia gagal membangun suasana dan wacana. Tindak-tanduknya merupakan kebalikan dari orang yang idealis dan berprinsip. Ia menuntut profesionalisme parpol, tetapi tidak menghormati mekanisme demokrasi melalui penjaringan kader partai.
Pencalonan pasangan di jalur independen belum tentu membawa motivasi positif dan konstruktif dalam kehidupan politik. Kegamangan dan ketidakhati-hatian untuk memilih sosok non-partisan dapat berbuah simalakama. Kalau lewat jalur politik dan wakilnya yang terpilih berbuat kesalahan, partai niscaya dihukum oleh publik. Siapa yang bertanggung jawab dengan kepemimpinan dari jalur independen? Tidak ada Fraksi Teman Ahok di parlemen. Sedangkan, sila ke-4 Pancasila mengamanatkan sistem perwakilan yang menjembatani rakyat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H