[caption caption="Konflik tahun 2011 (Skema: Washington Post)"][/caption]
Sampai saat ini, banyak orang yang keliru untuk menggambarkan situasi konflik di Suriah. Penafsiran atas sumber informasi yang kurang mencukupi menyebabkan kesalahpahaman. Masing-masing lebih mengedepankan gagasan ketimbang rujukan pada data dan fakta. Beragam teori konspirasi bermunculan, tetapi justru tidak mengarah ke titik terang. Apalagi, perdebatan ditunggangi sentimen keagamaan atau paham. Tidak mencerdaskan.
Perang Suriah, yang beberapa tahun ini dikabarkan, berawal dari gelombang protes massa terhadap pemerintah Suriah. Massa yang turun tidak berjumlah besar, tetapi meluas dan berubah menjadi perang saudara. Kini, perang itu memicu krisis internasional.
Sejak konflik dimulai tahun 2011, negara-negara asing terlibat di balik layar dan turut memerangi faksi-faksi di Suriah. Liga Arab sepakat menggulingkan Assad. Hal ini semakin memperkeruh situasi dan memperbesar gejolak perang antara para pendukung Presiden Bashar al-Assad, FSA (Free Syrian Army), pejuang Kurdi, al-Qaeda, dan Daulah Islamiyah atau the Islamic State (dulu bernama ISIS).
FSA dibentuk oleh sempalan-sempalan sayap militer yang membelot. Mereka masing-masing mempunyai dukungan asing dan tujuan yang berbeda walaupun sama-sama ingin menggulingkan Assad. Sedangkan, etnis Kurdi di bagian utara Suriah membangun benteng pertahanan. Kemudian, kelompok afiliasi al-Qeda, Jabhat al-Nusra muncul.
[caption caption="Perang tahun 2012 (Skema: Washington Post)"]
Tahun 2012, pertempuran semakin sengit. Para pejuang Kurdi melawan FSA. Sebutan pejuang Kurdi, YPG (Yekîneyên Parastina Gel) ialah Unit Perlindungan Rakyat. Beberapa kelompok dari luar Suriah ikut menyusup. Pasukan Hisbullah dan Iran mendukung Assad. Di sisi lain, Amerika Serikat memberikan bantuan kepada FSA secara terbatas karena dalam kubu FSA banyak dihuni kelompok ekstrimis Islam.
[caption caption="Perang tahun 2013 (Skema: Washington Post)"]
Intensitas pertempuran kian menjadi-jadi tahun 2013. Assad memakai gas sarin yang menghabisi ribuan nyawa. AS lantas mengancam akan memimpin serangan langsung jika Assad tidak menyerahkan senjata kimianya. Maka atas desakan Rusia, Assad menurut. Pasukan Hisbullah dan Iran akhirnya turun ke medan perang. Dalam situasi begitu, ISIS merangsek masuk ke Suriah dan bertempur.
[caption caption="Daulah Islamiyah atau the Islamic State lahir tahun 2014 (Skema: Washington Post)"]
Dengan masuknya ISIS di Suriah, kawanan pemberontak anti-Assad lalu bergabung. Mereka berhasil merebut beberapa provinsi dan menempati ladang-ladang minyak serta pangkalan udara. Kekuasaan dan kekuatan ISIS bertambah selain di Irak. Sejak itulah ISIS mendeklarasikan organisasinya menjadi Daulah Islamiyah pada tahun 2014.
Â
--------------------***-------------------
Konspirasi Di Balik ISIS dan Teror Paris
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H