Ini adalah artikel pembuka yang saya tulis mengenai ISIS/ISILÂ secara eksklusif. Sepak terjang kelompok bernafaskan kekhalifahan itu tengah memamerkan taringnya di Timur Tengah dan tak dapat dipungkiri bahwa geliat mereka mengundang banyak simpatisan dari Indonesia. Beberapa di antaranya turut hadir di Kompasiana dengan menyodorkan hal-hal yang mereka anggap baik dari ISIS, seperti menjalankan perintah untuk meratakan kuburan. Tak jauh beda dengan misi anti TBC (Takhayul, Bid'ah, Khurafat) oleh sebagian kelompok-kelompok fundamentalis Islam di Indonesia. Karena itu, saya mengajak Anda untuk membuka cakrawala pandang yang lebih luas agar kita semua tidak terjebak ke dalam pola pemikiran primordial dengan bacaan yang sempit.
Kita telah disuguhi informasi yang tidak terklarifikasi oleh sumber berita dan narasumber yang kredibel berikut fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Perlu kembali diingat, berita bukanlah fakta! Sampai detik ini, beberapa media online nasional dan internasional memuat kabar bahwa ISIS adalah bentukan tiga negara; yakni AS, Inggris, dan Israel yang melibatkan badan intelijen CIA, MI6, dan Mossad. Salah satunya, Republika Online (ROL) pada 1 Agustus menulis
"Dikutip dari Global Research, sebuah organisasi riset media independen di Kanada, Snowden mengungkapkan jika satuan intelijen dari Inggris, AS dan Mossad Israel bekerjasama untuk menciptakan sebuah negara khalifah baru yang disebut dengan ISIS.
Snowden mengungkapkan, badan intelijen dari tiga negara tersebut membentuk sebuah organisasi teroris untuk menarik semua ekstremis di seluruh dunia. Mereka menyebut strategi tersebut dengan nama 'sarang lebah'.
Dokumen NSA yang dirilis Smowden menunjukkan bagaimana strategi sarang lebah tersebut dibuat untuk melindungi kepentingan zionis dengan menciptakan slogan Islam. Berdasarkan dokumen tersebut, satu-satunya cara untuk melindungi kepentingan Yahudi adalah menciptakan musuh di perbatasan.
Strategi tersebut dibuat untuk menempatkan semua ekstremis di dalam satu tempat yang sama sehingga mudah dijadikan target. Tak hanya itu, adanya ISIS akan memperpanjang ketidakstabilan di timur tengah, khususnya di negara-negara Arab."
Jika kita cermati tulisan ROL di atas, muncul pertanyaan apa Global Research itu? Sejauh apa organisasi itu mengetahui fakta-fakta di belakang ISIS? Benarkah organisasi itu mengadakan wawancara dengan Snowden, dan memverifikasi dokumen NSA yang dimaksud?
Global Research dengan lengkap namanya The Centre for Research on Globalization (CRG) memang berpusat di Kanada. Alamat situs organisasi ini www.globalresearch.ca dikutip oleh beberapa media untuk menjustifikasi sumber informasi tentang ISIS tersebut. Namun, marilah kita baca bersama-sama profil situs organisasi ini dari keterangan singkat di bawah ini:
The Global Research website at www.globalresearch.ca publishes news articles, commentary, background research and analysis on a broad range of issues, focusing on social, economic, strategic and environmental issues.
Di bawah setiap artikel terdapat disclaimer! Bukankah ini sama halnya di Kompasiana?
The contents of this article are of sole responsibility of the author(s). The Centre for Research on Globalization will not be responsible for any inaccurate or incorrect statement in this article. The Center of Research on Globalization grants permission to cross-post original Global Research articles on community internet sites as long as the text & title are not modified. The source and the author's copyright must be displayed.
Lantas, darimana sumber informasi tentang ISIS dan kebocoran dokumen NSA yang katanya dikutip dari Global Research? Di bawah artikel dengan jelas menyebut Gulf Daily News yang mengunggah kabar itu. Gulf Daily News adalah koran berbahasa Inggris yang diterbitkan di Bahrain oleh Grup Al Hilal. Maka, terkuak bahwa sesungguhnya kabar itu bermuara dari Timur Tengah. Pertengahan Juli kemarin, Tehran Times, Koran terbitan dari Iran pun memuat kabar dan cerita konspirasi yang sama dengan menerjemahkan tulisan dari IRNA (Islamic Republic News Agency).
Wawancara antara media-media itu dan Snowden tidak pernah terjadi. Lagipula, Snowden sudah berbulan-bulan dalam perlindungan di Rusia, bagaimana ia mengetahui dokumen itu jika benar-benar ada dan bocor? Adakah bukti rekamannya? Adakah hubungan antara dokumen NSA yang dibocorkan oleh Snowden yang memaksanya berlindung di Rusia dan keterlibatan ISIS? Tidak ada.
______***______
Menyingkap Hoax Tiga Negara di Balik ISIS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H