Mohon tunggu...
Adhyatmoko
Adhyatmoko Mohon Tunggu... Lainnya - Warga

Profesional

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyingkap Hoax Tiga Negara di Balik ISIS

6 Agustus 2014   23:32 Diperbarui: 15 November 2015   04:17 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintahan Saddam tumbang, perang saudara di Irak antara Sunni dan Syiah berkobar. Irak adalah negara dengan mayoritas penduduk beraliran Syiah dan minoritas Sunni. Pasca invasi AS, kekuasaan politik di tangan Syiah berbeda dengan Saddam yang merepresentasikan Sunni. Ini memudahkan ISIS (ISI pada waktu itu) untuk mengambil simpati kelompok perlawanan Sunni dengan menduduki Irak bagian utara yang umumnya dihuni oleh kaum Sunni.

Hoax yang telah tersebar luas itu sesungguhnya menyingkap sendiri sumber informasi dan para penggagasnya. Tak sulit dan tak perlu lama untuk mengetahui asal muasal hadirnya di tengah konflik tajam yang melanda Irak ketika ISIS bergentayangan menyandera beberapa kota, termasuk Mosul dan melebarkan sayapnya.

FNA (Fars News Agency) adalah media pertama Iran yang menyebut Snowden membocorkan dokumen NSA terkait keterlibatan AS, Inggris dan Israel dengan ISIS (Sumber: Klik di sini). Silakan Anda perhatikan tanggal penayangan dan terjemahkan berita bertuliskan Arab tersebut. Lalu, lihatlah persamaan dengan berita-berita yang dimuat oleh Gulf Daily News dan Republika Online (ROL) dengan mengangkat isu yang sama. Semuanya hanya bentuk perulangan tanpa menunjuk satupun informasi dokumen dari Snowden. Lucunya, FNA menggunakan istilah "The Andreasept" sebagai plesetan dari The Intersept milik First Look Media, media online yang memuat dokumen-dokumen yang dibocorkan oleh Snowden. Profil FNA dapat ditinjau di sini.

Apa yang melatarbelakangi media Iran menyebar hoax itu?

Sesuai profilnya, FNA menjadi corong Revolutionary Guards yang merupakan cabang militer Iran. Revolutionary Guards berperan penting dalam aspek kehidupan masyarakat Iran, khususnya menjaga ideologi Islam dari pengaruh dan campur tangan asing. Berdasarkan konfigurasi kependudukan, yakni mayoritas penganut Syiah dan minoritas Sunni; hoax yang dihembuskan menyiratkan kepentingan Iran untuk menjaga stabilitas keamanan dalam negeri dengan menjauhkan simpati dari minoritas Sunni kepada ISIS. Begitu pula, diharapkan tidak ada benturan panas antara kelompok Syiah dan Sunni di Iran. Menciptakan musuh bersama adalah salah satu jawaban untuk menangkal pengaruh ISIS.

Tuduhan terhadap AS, Inggris, dan Israel mewakili klaim kebencian yang secara historis dan kultural telah tertanam di kalangan masyarakat Arab kepada masyarakat Barat (Yahudi dan Kristen). Terlebih, kondisi buruk dari pertikaian Israel dan Hamas di Palestina (Gaza) semakin membuka peluang bagi warga Iran untuk mempercayai tuduhan tanpa bukti tersebut.

 

_____***_____

Hoax: Kabar Snowden Bocorkan Dokumen NSA Soal ISIS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun