Mohon tunggu...
Mac Dhawanks
Mac Dhawanks Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya hanya seorang blogger dan penulis pemula yang mencoba untuk belajar menjadi penulis profesional. Aku tinggal disebuah kota kecil yang bernama Pinrang yang menjadi asal makanan NASU PALEKKO, sebenarnya ada 3 Kabupaten yg menjadi asal dari Kuliner Bugis NASU PALEKKO yaitu Kab. Pinrang, Kab. Sidrap dan Kotamadya Pare-Pare yang biasa disebut AJATTAPARENG (Sebelah Baratnya Danau Sidenreng)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Untuk Apa Setia Kalau Tidak Jodoh

9 November 2014   15:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:15 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14154967411302064952

Sebuah kerangka cerpen “UNTUK APA SETIA KALAU TIDAK JODOH”

Tahun 2007 saat saya berada di daerah Serang Banten dan seorang teman kerja yang bersuku Sunda pernah menawarkan keponakannya yang berumur 23 tahun lulusan D3 untuk saya nikahin hanya dengan mahar 2 juta rupiah. Dan saat itu saya tergiur banget soalnya saya punya duit segitu hasil dari gajiku, tapi saya tolak karena saya masih setia pada pacarku yang ada di Makassar dan berkeinginan untuk melamarnya…

Tahun 2008 saat saya berada di daerah Sibolga Sumatera Utara, ibu kantin APECO pernah menawarkan anak gadisnya yang masih berusia 13 tahun berdarah campuran Batak-Minang padaku untuk saya nikahin hanya dengan mahar 5 juta rupiah (Yang menurut teman saya yang orang Jawa Cirebon maharnya terlalu mahal dan justru saya anggap maharnya terlalu murah). Tapi saya tolak juga karena saya masih setia pada pacarku yang ada di Makassar.

Akhir tahun 2008 saya pulang ke Makassar dan berkeinginan untuk melamar pacar saya yang ada di Makassar yang membuat saya setia untuk tidak menerima tawaran menikah di daerah Serang dan Sibolga. Justru membuat aku kecewa berat karena sepertinya keluargaku tidak ada yang tertarik untuk melamarnya karena dia suku Makassar (Tania naseng bangsata), apalagi dia beri target mahar 50 juta padaku (menurut pacar) dan target berat dari orang tuanya yang mengharuskan saya menjadi PNS. Masak baru satu kali melamar PNS di Pangkep bersama-sama dan dua-duanya tidak lolos dan orang tuanya menvonis aku bahwa tidak berjodoh dengan anaknya. Saya vakum berkomunikasi dengannya selama hampir dua tahun karena saya agak kecewa dengan pernyataan ortunya, hingga terlalu lama depending (selama 2 tahun) dan menganggap aku tidak serius untuk melamar anaknya hingga dia dijodohkan sama seseorang pada tahun 2011. Pacar anda nikah dengan orang lain SAKITNYA TUH DI SINI…

Tahun 2013 sepulang dari Kupang kuingin melamar seorang teman sekolah yang sukses jadi PNS tapi lagi-lagi keluarga maraja bata-bata (ragu-ragu), takut lamaranku ditolak sebanyak 7 kali karena dia nggak kenal orang tuanya dan takut ditahankan uang panaik 100 juta. Lagi-lagi depending selama setahun hingga target pertama saya naambil lagi orang… SAKITNYA TUH DI SINI padahal saya sudah rencanakan untuk nekat melamar pada bulan Maret 2014 tapi justru dia menikah di bulan Februari 2014. Waduh… sial banget deh nasibku….

Pada bulan Maret 2014 akhirnya aku asal tunjuk perempuan yang baru saya kenal sesaat tanpa meneiliti karakter dan pergaulannya. Akhirnya kulamar dia dan lamaranku diterima tapi ternyata ujung-ujungnya aku ditipu orang dalam perkawinan yang punya niat busuk untuk menjual semua barang-barang dirumah, jual tanah dan ambil uang bank 100 juta. Merasa di tipu orang SAKITNYA TUH DI SINI

Yang saya sesalkan kenapa saya mesti SETIA PADA PACARKU KALAU DIA MEMANG BUKAN JODOHKU, seharusnya sifat KEONG RACUN harus tetap saya pertahankan. Kalau saya terima tawaran pertama di daerah Serang atau tawaran kedua di Kota Sibolga mungkin saya sudah bahagia dengan istriku…..

Kesimpulan dalam cerpen ini : JANGAN PERNAH SETIA PADA PACAR ANDA


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun