Public speaking dapat didefinisikan sebagai seni menyampaikan pidato di hadapan khalayak umum, merupakan keahlian berkomunikasi lisan yang efektif untuk melibatkan para pendengar. Tujuan utama dari public speaking adalah menyampaikan pesan dengan jelas, memengaruhi pandangan dan sikap pendengar, serta menginspirasi atau menghibur.
Istilah public speaking sendiri berasal dari dua kata dalam Bahasa Inggris, yaitu "public" yang artinya umum atau publik, dan "speaking" yang berarti berbicara. Oleh karena itu, public speaking dapat diartikan sebagai kemampuan berbicara di depan umum. Stephen E. Lucas mendefinisikan public speaking (PS) sebagai suatu proses komunikasi verbal yang bertujuan mempengaruhi pemikiran, perasaan, atau tindakan pendengar.
Workshop public speaking dengan beragam tema telah sukses diadakan antara bulan Oktober hingga Desember 2023 di 28 sekolah. Dalam waktu 3 bulan tersebut, workshop dilaksanakan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sebagai narasumber, Coach Priska Sahanaya, seorang pengusaha, pembicara, dan kreator konten dengan berbagai sertifikasi seperti CPS, CH, CHT, CP, NLP, C.CPC, CHCS, CSES, dan CECS, turut serta dalam seluruh acara tersebut.
Ibu Rosita, seorang guru kelas 5 di SD Syalom, menyampaikan apresiasinya terhadap workshop public speaking. Baginya, kegiatan ini memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi para siswa.
"Dengan senang hati kami melihat siswa-siswa mendapatkan pengetahuan public speaking untuk masa depan mereka. Semoga sekolah-sekolah lain yang belum menyelenggarakan pelatihan serupa dapat terinspirasi dan segera mendaftarkan siswa-siswinya untuk dilatih oleh Coach Priska," ucap Ibu Rosita dengan harapan yang tulus.
Dari perspektif siswa, Ray Sujono, seorang siswa kelas 11 jurusan broadcasting di SMK Candranaya, menyatakan bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk membangun hubungan dengan pendengar dan mengatasi ketakutan berbicara di depan umum. Angel, siswa dari jurusan farmasi, menambahkan bahwa workshop ini melatih siswa untuk berbagi pengalaman tanpa rasa canggung, melalui sesi menarik seperti praktek gestur tubuh, interaksi tanya-jawab, dan penekanan pada intonasi suara.
Antusiasme peserta dan komentar positif dari para guru mencerminkan keberhasilan program ini dalam meningkatkan kesiapan mental dan kemampuan komunikasi siswa dan generasi muda Indonesia. Harapannya adalah bahwa praktik yang baik ini dapat diteruskan dan dijadikan agenda rutin, memberikan pondasi keterampilan public speaking yang unggul sehingga para siswa lebih siap menghadapi dunia kerja atau berwirausaha di masa depan.
Urgensi Public Speaking
Keputusan progresif untuk mengadakan workshop pelatihan public speaking didasari oleh urgensi dan didukung oleh hasil penelitian terbaru. Keterampilan ini semakin penting di era 5.0 saat ini.