Mohon tunggu...
labora hidayat
labora hidayat Mohon Tunggu... -

politic

Selanjutnya

Tutup

Politik

Papa Minta Saham, Beres! Next, Pansus Freeport

5 Februari 2016   18:08 Diperbarui: 5 Februari 2016   18:44 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan kasus “papa minta saham” kian mengecewakan. Kekecewaan ini patut dialamatkan kepada pihak-pihak yang telah tergerogoti nasionalismenya oleh iming-iming sejumlah besar uang, diantaranya ialah Komisi III DPR RI. Kejaksaan Agung hingga kini masih terus mencari bukti akan pemufakatan jahat antara Maroef dan Setya Novanto  beserta Riza Chalid tetapi belum juga mendapatkan bukti yang valid.

Kasus yang telah dimulai semenjak awal Desember tahun lalu ini sudah sepatutnya untuk dihentikan! Pada kamis 4 Februari kemarin, setelah beberapa kali menghindar dari panggilan dengan alasan yang tidak masuk akal, akhirnya Setya Novanto memenuhi panggilan. Akan tetapi hasilnya sangat mudah ditebak, ia kembali berkilah dengan membantah rekaman percakapan antara dirinya, Riza Chalid dan Maroef.

Kasus  yang tidak mengalami perkembangan dan nihil bukti ini sudah sepatutnya ditutup, case close. Mencari bukti dan terus mengejar kesana-kemari orang-orang yang terlibat dalam rekaman hanyalah akal-akalan dan tipu daya Freeport. Alhasil, kini satu langkah yang dihendaki Freeport dalam mengobrak-abrik perpolitikan Indonesia sudah terealisasi, yakni dengan dibentuknya Panja Freeport oleh Komisi III DPR.

Setnov dkk hanya mengulur-ulur waktu dan memberi kesempatan Panja untuk bertindak. Jika Panja sudah campur tangan, maka permasalahan dengan Freeport akan hilang dengan sendirinya dan Indonesia kembali lagi dengan mudahnya hanya menjadi mainan asing.

Apakah hal tersebut akan benar-benar terjadi ?

Tentu tidak, kita masih bisa menunjukan kepada pihak Amerika dan CIA yang berada dibelakang Freeport bahwa dengan tangan kita sendiri kita dapat melepaskan diri dari kekangan mereka. hal tersebut dapat terlaksana dengan merealisasikan terbentuknya Pansus yang akan berfokus mengawal upaya pemerintah menasionalisasi Freeport, berikut pengawasan terhadap Freeport dalam menyikapi syarat-syarat yang Jokowi ajukan jika ingin kontraknya diperpanjang.

Sudah sejak tahun 1960-an pihak asing melalui Freeport mengeruk kekayaan Indonesia sementara yang kita dapatnya hanyalah bagian yang begitu kecil. Kini Freeport sedang melemah, inilah saat yang tepat untuk menghancurkan dominasi asing melalui paduan kekuatan antara Jokowi dan DPR RI

Dengan terhentinya kasus “papa minta saham”, Komisi III yang membentuk Panja sudah tidak memiliki alasan lagi untuk memecah fokus pemerintah dalam menasionalisasi Freeport. Ini waktu yang tepat untuk mengatakan selamat tinggal kepada Panja dan dengan gema nasionalisme kita dukung dan sambut pembentukan Pansus

Sumber:

Setya Novanto Kembali Bantah Rekaman Papa Minta Saham

Pimpinan DPR Nilai Pansus Freeport Dibutuhkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun