Mohon tunggu...
Labib Gamarlitory
Labib Gamarlitory Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

pembela kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Diary

Gulai Ayam Koto Gadang

29 September 2024   22:50 Diperbarui: 29 September 2024   23:32 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pagi itu, di hari Jumat, kelas IX F bersiap melaksanakan ujian matematika bersama Bu Lia. Aku yang ingin keluar untuk bermain, berpapasan dengan Bu Ye, guru Bahasa Indonesia kami. Seketika, aku dan temanku berlari kembali ke kelas karena takut dimarahi.

Sebelum pelajaran dimulai, Bu Ye bertanya, "Anak-anak, sudah siapkah PR yang Ibu kasih minggu lalu?" teriaknya.

Semua teman perempuan berteriak, "Sudah, Bu!" Aku cemas karena tidak mengerjakan tugas tersebut. Aku bertanya pada teman sebangkuku, "Tugas apa yang diberikan Bu Ye?"

Dengan panik, temanku menjawab, "Tugasnya Teks Prosedur Resep Ayam Koto Gadang!"

Bu Ye langsung berteriak, "Siswa yang tidak mengumpulkan, kerjakan sekarang di perpustakaan dan pinjam catatan anak IX J." Aku pun meminjam catatan temanku di IX J dan memutuskan untuk mengerjakannya di masjid yang sejuk.

Di masjid, aku mengingat bahan-bahan untuk membuat Ayam Koto Gadang. Dengan semangat, aku menyusun daftar bahan:

**Bahan:**

- 1 ekor ayam, dipotong menjadi 8 bagian

- 300 gram cabai hijau besar

- 100 gram cabai hijau keriting

- 50 gram bawang merah

- 50 gram bawang putih

- 2 batang serai

- 5 lembar daun jeruk

- 2 lembar daun salam

- 2 lembar daun kunyit

- 1 ruas lengkuas

- 1 ruas jahe

- 400 ml santan kental

- 600 ml santan encer

- Garam dan gula secukupnya

- 3 sendok minyak untuk menumis

"Ada lagi tuh," kata temanku. "Jangan lupa alat dan cara membuatnya!"

**Alat:**

- Panci

- Spatula

- Pisau

- Talenan

- Cobek

- Mangkok

- Kompor

- Gas

**Cara Membuat:**

1. Siapkan semua alat dan bahan, kemudian cuci bersih.

2. Haluskan cabai, bawang merah, dan bawang putih menggunakan cobek.

3. Panaskan minyak dalam panci, lalu tumis bumbu halus bersama serai, lengkuas, jahe, daun jeruk, daun salam, dan daun kunyit hingga harum.

4. Masukkan potongan ayam, aduk hingga rata.

5. Tambahkan santan encer dan masak hingga ayam setengah matang.

6. Tambahkan santan kental, garam, dan gula, masak dengan api kecil sambil diaduk hingga kuah mengental dan ayam matang sempurna.

"Yeayy, aku ingat cara membuatnya!" teriakku kepada temanku dengan gembira. Akhirnya, aku berhasil menyusun cerpen tentang Ayam Koto Gadang.

Namun, saat aku berlari pulang, terbayang wajah Bunda yang tampak kecewa ketika aku tidak membantu menyiapkan makan siang. “Kamu lagi asyik bermain, Bian! Kenapa tidak membantu Bunda?” katanya, mengeluh. Aku merasa bersalah, tetapi rasa malas menyergapku.

Setibanya di rumah, Bunda menegurku lagi. “Kalau kamu tidak belajar dan membantu, bagaimana bisa berhasil di sekolah?” hatiku semakin berat. Dengan cepat, aku menyiapkan bahan-bahan untuk membuat Gulai Ayam Koto Gadang. Mungkin ini bisa jadi cara untuk meminta maaf.

Setelah selesai, aku kembali ke kelas dan meminta tanda tangan Bu Ye. Setelah itu, aku diizinkan untuk mengikuti pelajaran dengan semangat baru. Saat belajar, aku merasa senang bisa membantu temanku sambil belajar tentang masakan yang lezat ini.

Saat pelajaran usai, aku kembali ke rumah dengan penuh semangat. Setelah menyelesaikan PR dan membantu Bunda memasak, aku terkejut saat melihat meja makan. Bunda telah menyusun hidangan yang indah, termasuk Ayam Koto Gadang yang baru saja aku pelajari! 

“Bunda, ini resep yang aku buat di sekolah!” kataku dengan bangga. Bunda tersenyum lebar. “Ternyata, ada sisi kreatif dalam dirimu. Mungkin kita bisa memasak bersama lebih sering,” ujarnya.

Kejutan itu membuatku merasa bahagia. Dari situ, aku belajar bahwa meskipun ada konflik dan kesalahan, selalu ada kesempatan untuk memperbaikinya dan membuat sesuatu yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun