Mohon tunggu...
Nur Labibah Najla
Nur Labibah Najla Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Student of International Relations Departement

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Organisasi Kerjasama Islam (OKI): Diplomasi Islam Modern (1)

16 September 2022   00:52 Diperbarui: 16 September 2022   00:54 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasca Konvensi Wina 1961, diplomasi menjadi salah satu wadah aktualisasi hubungan antar negara di kancah politik internasional untuk menyampaikan kepentingan nasional suatu negara kepada negara lain. Kepentingan nasional suatu negara tentunya merupakan misi diplomatik bagi negara dalam lingkup praktik internasional. Praktik keberhasilan diplomasi suatu negara tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor dan kekuatanmerupakan salah satu faktor penentu keberhasilan diplomasi suatu negara.

Menurut KM Panikkar dalam bukunya yang berjudul The Principle of Diplomacy, maka diplomasi dalam hubungannya dengan politik internasional merupakan seni dalam mengedepankan kepentingan suatu negara dalam hubungannya dengan negara lainyang dalam hal ini merupakan kepentingan nasional suatu negara dalam dunia internasional, namun oleh sebagian pandangan diplomasi lebih menekankan terhadap negosiasi-- negosiasi perjanjian atau sebagai posisi tawar-menawar dengan negara lain.

Awal dari diplomasi Islam adalah saat pertama kali Kaum Muslimin membuat perjanjian dengan Kaum Yahudi. Perjanjian itu bermula saat Rasulullah Saw. hijrah ke Madinah setelah ia diusir secara paksa oleh kaumnya sendiri dari Makkah. Kedua kota ini minim akan kepemimpinan karena adanya kesombongan dalam diri mereka.

Dengan keadaan yang seperti itulah, jika ada orang baru ingin menjadikan tempat pengungsian barunya dan melancarkan aksinya, ia harus mengadakan rekonsiliasi dengan penduduk setempat. Hal ini dijadikan kesempatan oleh Rasulullah Saw. Beliau kemudian mengadakan kesepakatan antara penduduk Madinah dan Kaum Yahudi yang telah lebih dahulu mendiami kota tersebut. Bukan hanya kesepakatan pertama yang tejadi dalam Islam, namun kesepakatan ini telah mereformasi konsep sebuah negara berlandaskan keimanan.

Demikian diplomasi islam berlanjut hingga saat ini. Hingga salah satu upayanya ialah membentuk organisasi negara-negara islam, dengan tujuan menjaga dan melindungi kepentingan Kaum Muslimin itu sendiri. Modern ini, organisasi itu bernama Organisasi Kerjasama Islam (OKI). OKI merupakan organisasi internsaional terbesar kedua setelah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Organisasi ini juga menjadi kekuatan besar yang mewakili Dunia Islam dalam politik global.  Sejak puluhan tahun eksis, OKI menampakkan banyak kemajuan pesat, ditandai dengan diabgunnya banyak badan-badan OKI yang lebih sistematis dan beranekaragman serta kemajuan para anggota secara individu. Perkembangan OKI sendiri tidak luput dari hambatan dan juga tantangan yang ada. Hambatan dan tantangan yang hadir dari eksternal maupun internal menjadikan OKI harus lebih survive dalam pentas politik internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun