Mohon tunggu...
La Amu Manahaji
La Amu Manahaji Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah sorang guru mulai mengabdi menjadi tenaga guru (honor Sekolah) di tahun 2006 pada SMP LKMD Tonu Jaya( SMPN.6 Huamual Belakang) Kec.Huamual Belakang Kab.Seram bagian Barat, 2007 Saya mengabdi di SD Negeri 6 Tawiri Ambon. Kemudian Tahun 2009 lulus menjadi CPNS di Kabupaten Buru dan SK P4rtama di SD Inpres Teluk Kaiely(SD Negeri 4 Teluk Kaiely). Tahun 2018 di angkat sebagai kepala Sekolah SMP Negeri 48 Buru, Tahun 2021 Mei di pindahkan ke SD Negeri 13 Namlea, Tahun 2022 Di tugaskan di SD Alhilaal 1 Namlea sampai saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3.2.a.9 Aksi Nyata_Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

3 Maret 2024   08:04 Diperbarui: 3 Maret 2024   08:10 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disusun Oleh : La Amu Manahaji, S.Pd

Guru Penggerak Anggkatan 9

Moda : Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP mengidentifikasi secara kolaboratif bersama warga sekolah lainnya tentang aset/kekuatan/sumber daya yang dimiliki sekolah.

Pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERDEKA, Bapak/Ibu CGP mengidentifikasikan sumber daya sebagai aset/kekuatan yang dimiliki sekolah. Identifikasi sumber daya sekolah dilakukan secara kolaboratif  agar semua warga sekolah dapat bersama-sama mengetahui dan memanfaatkannya untuk peningkatan kualitas pendidikan. Hasil dan proses pemetaan secara kolaboratif dapat dilaporkan dalam bentuk yang sesuai dengan kreativitas CGP, misalnya berupa foto atau video, dan lainnya. Dokumentasi dari proses ini akan dinilai pada kunjungan pendampingan individu ke-6. 

Hasil identifikasi pemetaan aset sekolah juga akan digunakan kembali saat Anda memasuki sesi demonstrasi kontekstual dalam modul 3.3.

Di dalam buku ‘Participant Manual of Mobilizing Assets for Community-driven Development’, Cunningham (2012) menuliskan bahwa Community driven Development adalah proses dimana sekelompok orang (dalam suatu kegiatan, organisasi, atau lingkungan) yang dimotivasi oleh peluang yang ada akan melakukan suatu usaha hanya dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri (minimal pada awalnya). Seorang pemimpin akan berperan sebagai fasilitator dalam menggerakkan dan memimpin komunitasnya. Sekolah bisa kita pandang sebagai sebuah komunitas. Karena itu, sekolah dapat belajar tentang bagaimana menjadi komunitas yang sehat dan tangguh. Bank of I.D.E.A.S (2014) menyebut bahwa karakteristik komunitas yang sehat dan resilien adalah sebagai berikut: 

  • Mempraktikkan dialog berkelanjutan dan partisipasi anggota masyarakat, yaitu perilaku yang menghargai keragaman dan mendorong dialog penduduk yang aktif, partisipasi dan kepemilikan masyarakat atas masa depan. 
  • Menumbuhkan komitmen terhadap tempat, yaitu perilaku akan memperkuat koneksi warga baik komunitas, lingkungan, dan ekonomi lokal mereka. 
  • Membangun koneksi dan kolaborasi, yaitu perilaku yang mendorong perencanaan dan tindakan kolaboratif, jaringan dan hubungan yang kuat antara penduduk, organisasi, bisnis, dan komunitas. 
  • Mengenal dirinya sendiri dan membangun aset yang ada, yaitu perilaku yang menemukan, memetakan, menghubungkan, dan memanfaatkan sumber daya seluruh komunitas yang ada.
  • Membentuk masa depannya, yaitu perilaku yang memungkinkan visi komunitas bersama tentang masa depan, sebagaimana tercermin dalam tujuan praktis komunitas, rencana aksi, dan peringkat prioritas, ditambah dengan keinginan untuk tidak membahayakan kesejahteraan generasi mendatang.
  • Bertindak dengan obsesi ide dan peluang, yaitu perilaku yang mendorong pencarian tanpa akhir untuk ide-ide baru dan tepat, kemungkinan pengembangan dan sumber daya internal dan eksternal.
  • Merangkul perubahan dan bertanggung jawab, yaitu perilaku yang memperkuat kemampuan masyarakat untuk mengatasi perubahan dan pulih dari krisis, pola pikir yang berfokus pada optimisme, harapan, dan yakin bahwa 'kita bisa melakukannya'. 
  • Menghasilkan kepemimpinan, yaitu perilaku yang terus-menerus memperluas dan memperbaharui kapasitas kepemimpinan masyarakat.  

Tujuan dari kegiatan ini adalah CGP mengidentifikasi secara kolaboratif bersama warga sekolah lainnya tentang kekuatan/aset sumber daya yang dimiliki sekolah. Identifikasi sumber daya sekolah dilakukan secara kolaboratif  dimana nantinya semua warga sekolah dapat bersama-sama mengetahui dan memanfaatkannya untuk peningkatan kualitas pendidikan.

Adapun Sumber Daya/Aset SD Alhilaal 1 Namlea sebagai berikut :

1.  Modal Manusia

  • Tenaga pendidik terdiri dari 18 PNS dan 3 Honor BOS, dengan rata rata pendidikan S1 dan satu guru S2 yang berkompeten.
  • Tenaga kependidikan terdiri dari 2 Honor BOS.
  • Memiliki 1 Calon Guru Penggerak Angkatan 6 ( masih dalam Pendidikan)
  • Jumlah siswa keseluruhan 276 siswa, 148 laki-laki dan 128 perempuan.
  • Siswa mudah di arahkan, bertanggungjawab, memiliki minat bakat dan potensi

2.  Modal Sosial

  • Terjalin kekeluargaan yang sangat baik.
  • Adanya kolaborasi dan kerjasama, saling mendukung sesama guru dalam setiap program.
  • Bimbingan guru yang konsisten terhadapa siswa.
  • Komite sekolah dan warga sekitar sekolah mendukung program-program sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun