Mohon tunggu...
La Ode Tasmin
La Ode Tasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Buton - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Ordinary humans who have big dreams.✨

Selanjutnya

Tutup

Trip

Spot Wisata Kebudayaan

12 Januari 2023   12:43 Diperbarui: 12 Januari 2023   12:59 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri
Dokpri

Masjid agung keraton Buton di BauBau berdiri diatas fondasi berukuran 41x42 meter. Fondasi dengan konstruksi dari batu gunung itu tampak diatas sebuah bukit kecil.

Bangunan masjid berukuran 21x22 meter, diperkirakan masjid tersebut dapat memuat seribu orang jamaah, masjid agung ini memiliki 12 pintu masuk salah satu diantaranya merupakan pintu utama, karena letaknya diatas bukit melalui pintu utama maupun pintu-pintu lainya dan harus naik beton.

Dokpri
Dokpri

Tiang yang berdiri disamping masjid keraton buton tersebut merupakan tempat mengibarkan bendera kesultanan Buton dan saat ini sudah berusia sekitar 300 tahun. Tiang bendiri didirikan diabad ke-17 tepatnya pada 1721 dimasa Sultan Sakiuddin Darum Alam.

Untuk mengibarkan bendera ke sultanan Buton berbentuk segitiga yang dalam bahasa setempat disebut longa-longa. Tiang bendera ini dibuat dari kayu jati dan memiliki tinggi 21 meter diatas permukaan tanah.

Dokpri
Dokpri

Meriam merupakan senjata teknologi yang cukup canggih pada masanya, meriam merupakan senjata berbentuk tabung yang memiliki laras panjang dengan diameter bervariasi. Berdasarkan panjang laras dan ukuran diameter meriam, akan diketahui ukuran maupun jenis kaliber meriam, semakin besar kalibernya maka semakin besar ruang untuk mersiu. 

Dokpri
Dokpri

Makam besar tersebut merupakan makam sultan pertama di Kesultanan Buton, yakni makam sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis. Lokasi makam sultan Buton berada tak jauh dari Masjid benteng keraton Buton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun