Mohon tunggu...
LA2KP
LA2KP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lembaga Analisis dan Advokasi Kebijakan Publik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Lembaga Analisis dan Advokasi Kebijakan Publik (LA2KP) merupakan sub unit jurusan Administrasi Publik FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang diresmikan pada tahun 2019 yang bergerak dalam mengkaji isu-isu terkini yang berkaitan dengan kebijakan publik, memberikan pelatihan dan advokasi kebijakan, serta melakukan riset dan analisis yang bekerjasama dengan lembaga ataupun instansi pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Lima Bulan Deflasi, Apakah Ekonomi Indonesia Sedang di Ujung Tanduk?

18 Oktober 2024   13:51 Diperbarui: 18 Oktober 2024   14:05 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: armstrongeconomics.com

Dari sisi kebijakan fiskal, pemerintah perlu mempertimbangkan kembali rencana kenaikan PPN menjadi 12%. Di tengah daya beli yang melemah, kenaikan pajak konsumsi bisa kontraproduktif dan semakin menekan konsumsi masyarakat. Sebaliknya, insentif pajak bagi perusahaan yang mampu mempertahankan atau menambah tenaga kerja bisa menjadi opsi yang lebih konstruktif.

Optimalisasi belanja pemerintah juga menjadi krusial. Percepatan realisasi proyek-proyek infrastruktur yang bersifat padat karya bisa menjadi stimulus jangka pendek yang efektif. Sementara itu, efisiensi dan efektivitas program bantuan sosial perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa bantuan tepat sasaran dan mampu menjaga daya beli masyarakat yang paling rentan.

Deflasi berkelanjutan ini bisa menjadi pintu masuk menuju resesi ekonomi jika tidak segera ditangani. Indonesia membutuhkan kebijakan ekonomi yang tidak hanya fokus pada angka-angka pertumbuhan, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan riil masyarakat.

Sudah saatnya pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan menyadari bahwa ekonomi yang sehat bukan hanya tentang statistik yang menanjak, tetapi juga tentang rakyat yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak. Jika tidak ada tindakan cepat dan tepat, kita mungkin akan menghadapi konsekuensi ekonomi yang lebih serius di masa mendatang. Pelajaran dari krisis-krisis sebelumnya harus menjadi panduan dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini, dengan tetap mempertimbangkan konteks dan dinamika global yang terus berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun