Mohon tunggu...
La OdeRifasal
La OdeRifasal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo,saya La ode rifasal, mahasiswa Teknik informatika di Universitas Halu oleo.Saya tertarik pada teknologi,pemrograman,dan inovasi digital.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Pengelolaan Citra dalam Berbagai Bidang

3 Juni 2024   00:41 Diperbarui: 3 Juni 2024   01:13 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Available online at: ejournal.undip.ac.id

 

Penerapan Pengelolaan Citra Digital dalam berbagi Bidang

Pengelolaan citra digital telah menjadi pusat inovasi dalam berbagai bidang, memfasilitasi solusi yang lebih efisien dan akurat untuk berbagai tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kami akan menyelidiki bagaimana teknologi pengolahan citra digital telah diterapkan dalam lima bidang yang berbeda, membawa manfaat yang signifikan dalam masyarakat.Adapun beberapa penerapan citra digital yang akan kita bahas yaitu:

1. Pengukuran Berat badan

2. pengelolaan citra untuk Pengenalan Wajah

3. Deteksi Keasilian uang kertas

4. Identifikasi kematangan Mentimun

5. Identifikasi jalan Rusak

Penjelasan lebih detail tentang pengelolaan citra

1.Pengukuran Berat Badan

Dalam industri kesehatan dan kebugaran, pengukuran berat badan menjadi aspek penting bagi individu dalam mengelola kesehatan dan mencapai target kebugaran. Namun, untuk melakukan pengukuran yang akurat dan efisien, diperlukan alat-alat yang canggih dan tepat. Dalam konteks ini, teknologi pengelolaan citra digital telah membuka peluang baru dengan menghadirkan alat pengukuran berat badan yang lebih canggih dan akurat.

Proses pengukuran berat badan dengan menggunakan pengelolaan citra digital dimulai dengan pengambilan data menggunakan kamera webcam beresolusi tinggi. Dalam penelitian ini, kamera beresolusi 640x480 pixel digunakan dengan penempatan yang cermat, yaitu dengan jarak 470 cm dan 250 cm dari objek yang diukur. Dua kondisi pengambilan citra berbeda digunakan: pada jarak 470 cm untuk pengambilan citra full body dan pada jarak 250 cm untuk pengambilan citra setengah badan.

Setelah data citra terkumpul, langkah selanjutnya adalah analisis citra menggunakan algoritma pengolahan citra. Algoritma ini dirancang untuk mengidentifikasi area tubuh pada gambar dan menganalisis proporsi serta distribusi massa tubuh. Penggunaan algoritma ini memungkinkan pengukuran berat badan yang cepat dan akurat, membantu individu dalam memantau perubahan tubuh mereka seiring waktu.

2. pengelolaan citra untuk Pengenalan Wajah


Pengolahan citra merupakan teknik yang penting dalam berbagai aplikasi pengenalan dan analisis visual. Citra, dalam konteks ini, adalah representasi gambar atau imitasi dari suatu objek. Citra dapat berupa foto optic, sinyal video analog, atau data digital yang tersimpan. Dalam pengenalan wajah, pengolahan citra menjadi kunci dalam proses identifikasi individu berdasarkan ciri-ciri wajah mereka.
Salah satu metode yang banyak digunakan dalam pengenalan wajah adalah metode Eigenface. Metode ini melibatkan transformasi citra wajah menjadi serangkaian fitur karakteristik, yang disebut sebagai eigenvector dari matriks kovarian citra-citra wajah. Eigenface tidak hanya mengandalkan fitur-fitur khusus seperti mata, hidung, atau mulut untuk mengenali wajah, tetapi juga memanfaatkan informasi keseluruhan dari citra wajah.


Proses pengenalan wajah dimulai dengan pendeteksian wajah pada citra. Ini melibatkan proses memeriksa apakah citra tersebut mengandung wajah atau tidak. Jika wajah terdeteksi, langkah selanjutnya adalah pemisahan wajah dari latar belakang dan normalisasi citra. Normalisasi melibatkan grayscaling citra, pemotongan citra untuk mengambil bagian wajah, resizing untuk menyesuaikan dimensi citra, dan equalizing untuk koreksi tingkat kecerahan citra.
Setelah normalisasi, dilakukan ekstraksi fitur untuk mendapatkan ciri-ciri pembeda yang membedakan satu wajah dari yang lain. Algoritma seperti Principal Component Analysis (PCA), Linear Discriminant Analysis (LDA), atau Independent Component Analysis (ICA) sering digunakan dalam proses ekstraksi fitur. Informasi yang dihasilkan dari ekstraksi fitur disebut vektor fitur, yang merupakan dasar untuk pencocokan wajah.


Pencocokan wajah adalah proses perbandingan fitur yang diekstraksi dari citra uji dengan fitur citra wajah dari database yang telah melalui proses pelatihan. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi individu dengan membandingkan vektor fitur dari citra uji dengan vektor fitur dari citra-citra yang tersimpan dalam database. Dengan demikian, pengolahan citra menjadi langkah kunci dalam memfasilitasi pengenalan wajah yang cepat dan akurat.

3. Deteksi Keasilian uang kertas

Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pengolahan citra digital. Salah satu aplikasi menarik dari teknologi ini adalah dalam mendeteksi keaslian uang kertas menggunakan metode pengolahan citra. Dalam konteks ini, metode Canny Edge Detection menjadi fokus utama untuk mendeteksi tanda air pada uang kertas sebagai indikator keasliannya. Penggunaan metode ini dipandang sebagai pendekatan yang efektif karena mampu menghasilkan tepi dengan presisi tinggi dan sensitivitas yang baik terhadap noise.
Penelitian ini didasarkan pada landasan teori yang menggambarkan konsep dasar pengolahan citra, pengertian uang sebagai objek penelitian, dan prinsip deteksi tepi menggunakan metode Canny. Metode eksperimental digunakan dalam penelitian ini, dengan tahapan yang meliputi pemilihan ide, merumuskan masalah dan hipotesis, menentukan variabel, desain penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis hasil, hingga kesimpulan.
Objek penelitian ini adalah uang kertas rupiah asli dengan nilai nominal beragam, diambil dalam kondisi baik dan tidak terlipat. Proses akuisisi citra dilakukan dengan menggunakan kamera dan pencahayaan yang memadai. Selanjutnya, citra uang kertas diproses melalui tahapan pre-processing, termasuk cropping, resizing, dan segmentasi, untuk mempersiapkan citra sebelum dilakukan deteksi.
Pengujian dilakukan terhadap citra uang kertas menggunakan algoritma Canny Edge Detection. Hasil pengujian menunjukkan bahwa program berhasil mendeteksi tanda air pada uang kertas dengan tingkat keberhasilan sebesar 85,71%. Namun, masih terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil deteksi, seperti penempatan watermark yang tumpang tindih dengan elemen lain pada uang kertas.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode Canny Edge Detection efektif dalam mendeteksi keaslian uang kertas berdasarkan tanda air. Namun, perlu dilakukan penyempurnaan sistem untuk meningkatkan tingkat akurasi, seperti penyesuaian terhadap perbedaan tekstur pada setiap nominal uang kertas, dan peningkatan presisi dalam deteksi tepi. Disarankan pula untuk melakukan uji coba dengan variasi kondisi pencahayaan yang lebih luas dalam penelitian selanjutnya.

3. Deteksi Keasilian uang kertas

Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pengolahan citra digital. Salah satu aplikasi menarik dari teknologi ini adalah dalam mendeteksi keaslian uang kertas menggunakan metode pengolahan citra. Dalam konteks ini, metode Canny Edge Detection menjadi fokus utama untuk mendeteksi tanda air pada uang kertas sebagai indikator keasliannya. Penggunaan metode ini dipandang sebagai pendekatan yang efektif karena mampu menghasilkan tepi dengan presisi tinggi dan sensitivitas yang baik terhadap noise.
Penelitian ini didasarkan pada landasan teori yang menggambarkan konsep dasar pengolahan citra, pengertian uang sebagai objek penelitian, dan prinsip deteksi tepi menggunakan metode Canny. Metode eksperimental digunakan dalam penelitian ini, dengan tahapan yang meliputi pemilihan ide, merumuskan masalah dan hipotesis, menentukan variabel, desain penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis hasil, hingga kesimpulan.
Objek penelitian ini adalah uang kertas rupiah asli dengan nilai nominal beragam, diambil dalam kondisi baik dan tidak terlipat. Proses akuisisi citra dilakukan dengan menggunakan kamera dan pencahayaan yang memadai. Selanjutnya, citra uang kertas diproses melalui tahapan pre-processing, termasuk cropping, resizing, dan segmentasi, untuk mempersiapkan citra sebelum dilakukan deteksi.
Pengujian dilakukan terhadap citra uang kertas menggunakan algoritma Canny Edge Detection. Hasil pengujian menunjukkan bahwa program berhasil mendeteksi tanda air pada uang kertas dengan tingkat keberhasilan sebesar 85,71%. Namun, masih terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil deteksi, seperti penempatan watermark yang tumpang tindih dengan elemen lain pada uang kertas.

jurnal.polinema.ac.id 
jurnal.polinema.ac.id 

4. Identifikasi kematangan Mentimun


Pengelolaan citra dalam mengidentifikasi kematangan mentimun telah menjadi inovasi penting dalam pertanian modern. Kematangan buah mentimun memiliki peran kunci dalam menentukan kualitas dan nilai jualnya. Sebelumnya, pengenalan kematangan mentimun dilakukan secara manual oleh petani, namun proses ini tidak selalu akurat dan memakan waktu. Dengan penggunaan teknologi pengolahan citra, proses ini dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Teknologi ini melibatkan pengambilan gambar buah mentimun menggunakan kamera digital, dan kemudian citra tersebut diproses menggunakan algoritma komputer untuk mengidentifikasi ciri-ciri visual yang membedakan kematangan.
Penggunaan algoritma komputer dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses pengumpulan dan pemilahan buah mentimun, dan dapat menghasilkan prediksi yang lebih akurat daripada penilaian manusia. Dalam pengolahan citra, beberapa parameter digunakan untuk mengukur kematangan, seperti tekstur kulit buah, warna, dan ukuran fisik. Misalnya, buah mentimun yang matang cenderung memiliki tekstur kulit yang lebih halus dan warna yang lebih cerah dibandingkan dengan yang belum matang. Oleh karena itu, algoritma komputer dapat diprogram untuk mengenali pola-pola ini dan membuat penilaian kematangan berdasarkan ciri-ciri tersebut.


Meskipun memiliki manfaat yang signifikan, implementasi teknologi pengolahan citra juga menghadapi tantangan seperti aksesibilitas dan pemeliharaan teknologi yang perlu diatasi untuk memastikan penerapan yang luas dan berkelanjutan dari inovasi ini. Selain itu, pengembangan algoritma yang lebih canggih dan akurat juga diperlukan untuk meningkatkan kemampuan sistem dalam mengenali kematangan mentimun secara tepat. Dengan peningkatan teknologi dan pemahaman yang lebih baik tentang aplikasi pengolahan citra dalam pertanian, diharapkan bahwa pengelolaan citra dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi mentimun, serta meningkatkan pendapatan petani secara keseluruhan.

5.Identifikasi jalan rusak

Dalam beberapa tahun terakhir, metode pengolahan citra digital telah muncul sebagai solusi potensial untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pemeriksaan retak permukaan jalan. Melalui penggunaan kamera video yang dipasang pada kendaraan survei, permukaan jalan direkam dan kemudian diolah menggunakan teknik pengolahan citra digital.
Metode ini memiliki beberapa kategori utama, termasuk analisis histogram, morfologi, pelatihan, penapisan, dan pemodelan. Analisis histogram digunakan untuk segmentasi, sementara pendekatan morfologi merancang citra agar perbedaan antara retak dan permukaan jelas. Pendekatan pelatihan melibatkan penggunaan jaringan syaraf tiruan untuk hasil yang lebih akurat, sedangkan pendekatan penapisan menggunakan teknik seperti wavelet dan Gabor. Pendekatan pemodelan melibatkan analisis multiskala untuk mendapatkan ciri khusus dari retak dan permukaan.


Penelitian ini menggunakan metode pengolahan citra digital yang meliputi thresholding, median filter, dan morphological closing untuk mendeteksi retak permukaan jalan. Melalui percobaan, nilai thresholding optimal, ukuran jendela median filter, dan ukuran elemen struktur morphological closing ditentukan untuk mendapatkan hasil deteksi yang akurat.
Dari hasil pengujian, metode pengolahan citra ini mampu mendeteksi retak dengan akurasi sekitar 85%. Meskipun terdapat beberapa kesalahan yang terutama disebabkan oleh aras keabuan yang tidak sepenuhnya berbeda antara retak dan permukaan jalan, metode ini menawarkan pendekatan yang efektif dan efisien dalam pemeriksaan retak permukaan jalan.
Dengan integrasi teknologi pengolahan citra digital, pemeriksaan retak permukaan jalan dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat, dan aman bagi petugas. Inovasi ini memberikan harapan baru dalam pemeliharaan infrastruktur jalan yang lebih efisien dan efektif, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui pemeliharaan infrastruktur yang lebih baik.

LINK JURNAL

Available online at: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik 

https://doi.org/10.46799/jsa.v2i3.202

 https://jurnal.polinema.ac.id/index.php/jip/article/view/2546/2003

https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/72064548/1308-libre.pdf?1633866679=&response-content-disposition=inline%3B+filename%3DAplikasi_Pengolahan_Citra_Untuk_Identifi.pdf&Expires=1717353127&Signature=QLoOClVHHV97XU5COZdsS8E6b56dC-5dQYeMLRimD4kTslU1fA0GOR59L-CoNnW1Gsrh5rAhjyGnLDV4qMsMYTWjmVlHkMvPmikLsJYrJ2nmQTtYxcfA3oBW8UG0sjVbekEJJSyxr4-bp0LXcBE4VXwSqPfuZ5b0rnc9jsSxu0AHA5ZL8jYixoJr2adQhg-2lWUPA1PeaEs0VAf42zny-M~A97KLLra6uBNmm3OP5T3ExqB0yEtbkUjldmLB30L3rsWepM7yNhJH3sVZvy~eF5Vdg6GcFXz4ZGZ0eH~9B8QGCcZBrRO~EHjmBSrY7nPs3aXsgrUBWExcSSta7F02ww__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/5062

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun