Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maafkan Diriku, Membuatmu Malu...

26 Agustus 2010   03:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:42 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya rasa setiap orang pasti mengingat tanggal dia dilahirkan, dan berusaha untuk merayakannya, baik dalam hati sendiri saja, ataudengan membuat pesta besar atau kecil-kecilan cukup bersama keluarga, atau bersama teman-teman,

Tapi pernahkah kita mengingat sejarah kelahiran diri ini.?

Cobalah sekali-kali kita bertanya, bagaimana cerita saat ibu kita melahirkan, saya sering melihat "binar-binar" bahagia dimata seorang ibu yang sedang bercerita tentang cara dia melahirkan anaknya, ada cerita dari yang lucu, tragis, mendebarkan sampai yang fantastis.!

Tidak jarang terjadi, seorang ibu meninggal dunia saat melahirkan anaknya.

Pengalaman saya melahirkan tiga orang anak, semua merupakan cerita yang berbeda.!demikianlah "unik" nya sejarah kelahiran setiap orang.!

Setiap kelahiran itu suci adanya.! ini kalimat 'sakti' untuk meredakan perasaan BERBEDA dari kelahiran yang disiapkan dan dirayakan, dengan kelahiran yang dinistakan oleh keadaan (kelahiran yang disesali).

Bagi anak yang dinanti-nantikan kelahirannya, pastilah kedatangannya dirayakan oleh orang tuanya. Tetapi bagaimana anak-anak yang kelahirannya dirasakan sebagai pembawa masalah.?

Padahal yang menciptakan masalah sebenarnya, seringkali adalah perbuatan orang tuanya.!

tidak mungkin, seorang perempuan mendadak hamil tanpa hubungan seks, walaupun banyak cara sampai bibit (sperma) bisa bertemu dengan sel telur, mulai dari yang ditaruh dengan kesadaran (suka sama suka), melakukan hubungan seks dengan mengesampingkan efek akibat (kehamilan), sampai yang bibit (sperma) bertemu karena pemaksaan (permerkosaan)

Apapun cara kita datang kedunia ini, satu hal yang kita harus yakini, Kita pasti punya tujuan kenapa sampai terlahir di dunia ini, dan kita harus mengisi jalan hidup kita dengan tujuan yang jelas dan positif.! .

foto tahun 2005, ini Sebagian dari anak-anak Panti Asuhan NAZARET Tomohon - Sulawesi

Saya pernah menjenguk anak-anak di panti Asuhan Bali dan Tomohon, banyak dari mereka mempunyai kisah kelahiran yang 'menyedihkan' bagi yang mendengarkan, tapi buat mereka, ceritakelahiran sampai mereka menjadi penghuni Panti Asuhan, tentu cerita yang membuatnya 'marah'pada orang yang melahirkannya.

Saya pernah bertemu kakak beradik disebuah Panti Asuhan, mereka bercerita kami bukan hadir disini sejak lahir, tapi ketika berusia 5 dan 7 tahun, sehingga saat kami baru menjadi penghuni, adalah saat dimana kami shock, sedih, marah dan takut.! kami takut di adopsi oleh orang yang akan memisahkan kami sebagai kakak beradik. kami takut semua yang akan terjadi selanjutnya.

Kisah kami adalah salah satu kisah keegoisan seorang perempuan yang melahirkan kami kedunia ini, kami ditinggalkan oleh ibu yang menikah lagi dengan orang asing dan tinggal di luar negeri.!saudara ibu yang dititipkan kami, meninggal dunia.! maka jadilah kami penghuni Panti Asuhan ini.

foto tahun 2000, ini sebagian kecil dari anak-anak Panti Asuhan SIDIASHU - Bali

Jika kita membaca sejarah, anak-anak Panti Asuhan maka yang kita dapat bukan cerita yang menyenangkan untukdikenang oleh anak-anak tersebut. Coba kita telaah, sebuah catatan tentang dua bayi yang ditemukan didua tempat terpisah tapi mempunyai kisah sama, yaitu keduanya ditemukan ditempat sampah.! terbungkus dalam dus indomie.!

Beberapa dari mereka, bahkan ada yang sudah sekarat ketika ditemukan dalam kerubungan gerombolan semut yang mengigitinya, bahkan ada bayi yang harus kehilangan sebelah tangannya, karena terpaksa diamputasi untuk menyelamatkan nyawanya dari infeksi parah.

Anak-anak Panti Asuhan NAZARET bersama ketua panti, pendeta Febi

Kisah-kisah anak Panti Asuhan selalu membuat kita miris dengan sejarah keberadaan mereka di dunia ini, tapi seseorang akan bangkit dan menjadi sukses jika mampu hidup dengan melihat kedepan, bukan lagi melihat sejarah yang menyakitkan dan terpuruk.! Hal ini saya liat banyak orang sukses dan menjadi hebat, padahal dia hidup sebagai bayi yang tumbuh di Panti-panti asuhan.

Pada Perayaan Hari Ibu, tahun 2005 saya pernah mengisi acara sosial di Panti Asuhan di Manado, di depan ribuan orang,beberapa anak-anak Panti Asuhan yang saya datangkan dari Tomohon membacakan puisi yang sukses membuat airmata mengalir dengan deras, bagaimana seorang anak yang ditinggalkan oleh orang yang melahirkannya, memohon maaf dan ampunan atas kelahirannya yang membuat susah orang yang melahirkannya.

Mama, maafkan diriku membuatmu malu

Mama, saya tau kasihmu sepanjang masa.

Mama, saya tau walaupun kelahiranku membuatmu susah dan malu,

Tapi mama akan selalu membawa namaku dalam doa-doamu.

Mama, saya tau kasihmu sepanjang masa.

Mama, dimanapun dirimu berada, saya berharap selalulah ingat diriku.

Aku selalu memohon pada Tuhan, agar engkau selalu dilindungiNya.

Untuk anak yang tidak merasakan belaian kasih sayang ibunya saja, mereka bisa mendoakannya, kenapa kita yang dicurahkan kasih sayang, sering kali tidak memperhatikan ibu kita.?

Saya sungguh tidak habis pikir, jika banyak melihat kenyataan banyak anak-anak yang mentelantarkan orang tua mereka ketika, orang tua itu sudah tidak berdaya dengan ke'jompo'annya.! bahkan ada tetangga saya yang ibunya hilang karena pergi dari rumahnya dalam keadaan pikun, sampai sekarang sudah 11 tahun, ibu tersebut tidak pernah ditemukan, menyedihkan, pilu rasanya mendengar cerita-cerita ini..........

Salam bahagia untuk semua,

semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan ini.

Lianny Hendranata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun