Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asmaragama = Seks yang Bermakna Seni Bercinta

13 Oktober 2010   18:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:27 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seks seharusnya menjadi arena peleburan batin dua orang yang saling mencintai, sebab cinta mengajarkan pasangan untuk mengalirkan energi, lebih dari sekadar sentuhan fisik. Sehingga pasangan yang bercinta dengan batin, akan merasakan hubungan medan elektrik itu, bahkan ketika mereka tidak bersentuhan, atau tidak berada dalam tempat yang sama. Hanya jiwa mereka yang saling bertaut dalam energi percintaan yang sakral.!

foto ilsutrasi ini pinjam dari lemari Om Google

Dalam aliran Tantra, Kamasutra, TAO dan sejenisnya, kita diajarkan bahwa energi yang saling bertukar ketika aktivitas seks dilakukan, akan mengalir keseluruh jiwa kita, dan mengisi setiap relung sanubari. disinilah rahasianya mengapa orang yang mengumbar hawa nafsunya untuk melakukan hubungan seks dengan sembarang orang, jiwanya serasa berhutang terus.! berhutang pada keyakinan, bahwa seks tidak bisa menenangkan jiwanya.! seks hanya aktivitas fisik, sama seperti orang yang berolah raga, menghasilkan gesekan dan keringat, lenguhan kepuasan semu yang sesaat.

Dalam istilah Jawa kuno, hubungan seks dinamakan Asmaragama, Asmara berarti Percintaan, dan Gama berarti senggama, dengan demikian kita memaknai seks itu seni bercinta yang memadukan dua tubuh dan dua jiwa pelakunya.

Walaupun banyak orang yang terbiasa melakukan hubungan seks dengan banyak orang dan tidak terikat perasaan dan emosi, tetapi dalam jiwa mereka tetap merasa kosong, jika belum melakukan hubungan seks dengan orang yang benar-benar dicinta dan yang mengisi seluruh lubuk hatinya. Disinilah kita melihat perempuan atau lelaki yang hanya melakukan hubungan seks sekedar melampiaskan nafsu birahi, sebagai ajang saling menggesek kulit.

Jadikanlah hubungan seks sebagai perbuatan berkasih sayang yang bertanggung jawab.! bukan saja pada diri sendiri, juga pada orang lain. Hanya dengan berkesadaran dengan cintakasih maka seks pantas dilakukan, jangan pernah mengadaikan perasaan cinta untuk seks sesaat.

Jangan buat hidup kita menderita karena seks. Sebab seks adalah kebutuhan biologis tiap manusia. Dengan seks kita belajar kontrol emosi, belajar memahami orang lain, belajar mengendalikan ego, belajar menyatukan kejiwaan kita menuju hidup harmonis.

Seks bukan hanya sebagai alat untuk berkembang biak. Tetapi seks adalah tanggung jawab jiwa yang akan menentukan nasib generasi kegenerasi selanjutnya. Jangan melakukan hubungan seks karena sekedar 'iseng' dan mau.! tapi sadarilah dengan melakukan hubungan seks, kita sudah bertukar energi kejiwaan dengan pasangan 'main', disitulah kita melakukan keterikatan energi yang tidak terlihat mata fisik, dan jiwa kita bertanggung jawab atas perbuatan fisik yang dilakukan.

salam bahagia untuk semua,

L.H

semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita renungkan bersama

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun