Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mama, Saya Belajar dari Engkau!

10 Agustus 2010   02:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:10 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1303993699588190415

Mama saya hanyalah seorang tukang pecel di pinggir jalan kota Bogor, beliau seorang perempuan miskin harta, tapi saya tau beliau sangat kaya kasih sayang, pada usianya sekarang 78 tahun, beliau masih berjualan, saya tidak kuasa memintanya untuk pensiun, beliau sangat menikmati melayani para pelanggannya. [caption id="attachment_104915" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi dari image goole"][/caption] Lama saya mendengar keluh kesah mama tentang keadaan temannya yang tidak melihat, setiap bertemu (saya tidak serumah dengan mama) ,  beliau tidak pernah bosan, selalu melaporkan keadaan temannya tersebut. Teman mama itu merupakan tetangga masa kecil saya, sudah lebih 20 tahun saya tidak bertemu muka, hanya sesekali saya titipkan sedikit uang untuknya, dan hal itu membuat mama saya terhibur dan bahagia. 1 tahun lalu mama dioperasi katarak setelah beliau ketauan ternyata sudah lama tidak bisa melihat warna, saya sering diberitau bahwa mama jatuh dan jatuh, tapi saya tidak sadar, kalau ini akibat matanya.! sebab selama ini mama sudah pakai kacamata. Sampai suatu hari saya mendapati mama bertanya, kenapa sekarang semua mobil berwarna hitam.? kenapa mobilmu juga ganti warna hitam.? kenapa  angkot sekarang tidak bisa lagi mama kenali trayeknya sebab mereka mengganti semua dengan warna hitam. saya sadar Mama harus diperiksa mata, dan ketika dokter memeriksa betul, mata mama harus dioperasi hari itu juga karena katarak dan ada syaraf mata yang lumpuh. Operasi berhasil untuk satu mata........... dan dokter minta 2 minggu lagi mata yang satunya dioperasi, tapi mama selalu menghindar..... beliau bilang ini dan itu untuk alasan. Waktu berjalan terus,  sekarang  kalau ketemu saya, mama sering bertanya, "berapa biaya operasi mata.?"  saya bilang : tidak usah dipikirkan karena saya menabung untuk operasi mata mama yang satunya lagi. setahun berlalu..... sampai saya minta mama untuk kembali operasi mata yang satu lagi, sebab dengan hanya satu mata, memang sudah bisa melihat, tapi itu menganggu pandangan, karena mata yang satu sudah benar-benar tidak melihat, jadi keluhannya jika melirik kekanan ada tembok htam yang menghalangi pandangan.

gambar ini diambil dari image google

Kembali mama, menceritakan temannya yang sudah kedua matanya tidak bisa melihat, beliau ceritakan keadaannya sekarang memprihatinkan, karena hidup berdasar kasih anak-anaknya dan suaminya. dengan hati-hati mama saya meminta uang jatah operasi matanya yang satu lagi, itu dialihkan pada temannya tersebut, beliau bilang :" cukup seorang satu mata saja yang melihat, jadi tidak ada yang buta" Saya keberatan.! karena anak dan suami temannya itu masih ada, walaupun mereka tidak kaya, tapi masih terbilang mampu untuk membiayai operasi katarak. Mama saya berlinang air mata mengatakan : " Bukankah KEBAIKAN itu lebih efektif dicontohkan..... daripada dianjurkan & dipaksakan pada orang lain untuk berbuat.! kenapa tidak diri sendiri dulu berbuat baik, jika ingin orang lain berbuat sama.? " jika kamu mau anak dan suaminya orang tersebut berbuat kebaikan, kenapa tidak kamu contohkan.? kembali kata-kata mama terdengar.! saya merenung dan terhenyak.! saya munafik.........., minta orang berbuat baik, saya sendiri....? akhirnya suatu hari setelah janjian dengan dokter, orang tersebut saya jemput dari Bogor, mama sebagai penunjuk jalan untuk mengantar saya menemukannya, waktu saya melihatnya, tak sadar air hangat mengalir dipipi........ ternyata orang tersebut sudah sangat jauh dari bayangan saya yang pernah melihatnya 20 tahun lalu, sekarang tubuhnya tinggal tulang berbalut kulit, hampir 10 tahun dia hidup berdasarkan kebaikan suaminya, anak2nya semua tidak ada yang serumah dan sangat jarang menjenguknya, apalagi memberinya makan. Puji Tuhan atas semua kebesarannya, dokter Yusuf di RS UKI adalah dosen anak saya, setelah saya ceritakan keadaan orang ini, dokter Yusuf bersedia membantu operasi dua mata dengan biaya satu mata saja yang sudah saya siapkan. operasi berhasil dalam dua minggu berturut-turut, dan inilah foto-foto yang bisa saya kasih lihat, betapa orang tersebut sekarang dengan suka cita kembali bergairah hidup dengan kedua matanya yang kembali melihat.

Inilah teman mama itu : Operasi mata kiri pada minggu pertama

Inilah teman mama itu: Opreasi mata kanan pada minggu selanjutnya

akhirnya kedua mata tersebut melihat kembali, setelah 10 tahun lebih hanya 'warna hitam' yang terlihat.

Terima kasih kepada Tuhan yang sudah memberi seorang mama yang mengajar saya untuk berbuat dulu baru menganjurkan pada orang lain untuk berbuat baik.!

foto bonsai ini kiriman Heidy (singapura)

catatan :

artikel ini saya posting disini bukan untuk kesombongan diri, tapi saya ingin banyak orang kembali meninjau apa yang sudah kita buat dalam hidup ini.?

saya juga belajar banyak dari peristiwa ini, bahwa kita tidak usah melihat kiri dan kanan, juga tidak usah beralasan macam-macam jika ingin menolong orang, dan jangan merasa jadi 'pahlawan' untuk nasib orang lain, tapi serahkan pada yang Maha Kuasa dan saya bersyukur diberi kesempatan untuk berbuat.!

salam bahagia untuk semua,

Lianny.Hendranata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun