Mohon tunggu...
KyuZee (QZ)
KyuZee (QZ) Mohon Tunggu... -

Seorang pengangguran kelas kakap yang sedang belajar nulis. Suka traveling meski masih antar kota antar propinsi (bus kaleeee hahaha), suka humor meskipun sering garing hi..., berwajah cantik (kata emak itupun setelah disogok 100 rebu), I love to be me, to be my self (nginggris dikit ya hehe...) dan disini untuk sharing and learning. :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti (Part I)

22 November 2016   04:15 Diperbarui: 26 Juli 2017   05:03 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkinkah datang lagi

Malam saat kita lalui jalan tak berlampu tapi kita terus melaju

Abaikan cerita mereka tentang hantu

Kuatnya cinta kalahkan gelapnya liku

Mungkinkah datang lagi

Malam saat kita arungi pantai

Tanpa kacamata kau pintaku berjalan

Ku menolak karena semua begitu buram

"Ku takut jatuh" lirihku pada kau

Kau raih tanganku dengan erat kau genggam

Tuntunku melangkah lewati tebing dan karang

Namun jalan di depan begitu terjal, akupun ketakutan

Kau dekap aku saat tangis ku urai

Malam itu kita berjanji

Tak kan ada yang hilang diantara kita

Tak kan lepas ikatan kita

Tak peduli esok, lusa atau kapan saja

Kita kan terus bersama

Mungkinkah datang lagi

Malam saat ku pelankan langkah

Intip wajahmu tertidur pulas lepaskan lelah

Heeeeey.... I love you bisikku

Dan disampingmu tubuh ku rebah

Damai dan tenang selimutiku

Buat malamku bersejarah

Mungkinkah datang lagi

Malam saat kita habiskan tawa

Dengan paman nakal rangkai dan khayal cerita gila

Dengan nenek tangguh yang ceritanya tak kalah teguh

Bergandeng tangan tak peduli kita akan pandangan

karena sedetik lepas seperti hilang separuh nafas

Oh mungkinkah datang lagi

Hari saat kita habiskan di gubuk

Dan cerita sang wanita tentang cintanya yang berawal dari facebook

Yang tanpa tahu wajah mereka menikah sehari setelah  bertemu

Berandu pandang kita tersenyum kagum akan ceritanya yang tidak semu

Tapi tahukan engkau sayang?

Maksud lain yang ku pendam saat kita bertatapan?

Cerita kita, yaa cerita kita...

Memang tak berawal dari sosial media

Tapi berjuta kali lebih kuat dari mereka yang terang nyata

Apalagi dari Zainuddin dan Hayati ataupun Qais dan Laila yang jelas karangan belaka

Jadi kuyakini kau lewat tatapanku

Kita bisa! Kita bisa melebihi mereka, kita bisa sayang! Kita bisa bahagia, berdua selamanya

Dan mungkinkah datang lagi

Hari saat kita bergumul dengan awan

Dan berdansa kita bersama hujan

Dan....

Lalu.......

Disitu perpisahan dimulai

Aaah...tak ingin ku tuliskan bagian ini

Menyakitkan

Oh tidak....mungkin ku harus

Ya....memang harus

Justru disini semuanya di mulai

Cinta kita di uji oleh Tuhan

Ikhlasku menderita untuk akhir yang kudambakan

Semoga Dia mendengar dan segera dikabulkan

Sebelum maut pisahkan jiwa dari badan

Karena rindu ini...

Benar-benar buatku menggigil hari dan malam....

.................................dalam panjangnya penantian

KyuZee (QZ)

Friday, 18th November 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun