3. Penggunaan sistem ascribed status dalam pemilihan kuncen mencerminkan bagaimana struktur sosial dan peran pemimpin diwariskan secara turun-temurun, mendukung ide fungsionalisme mengenai peran yang dipegang oleh individu dalam menjaga fungsi masyarakat.
4. Adanya sikap saling pengertian antara pemimpin adat dan pemimpin formal menghindarkan konflik peran, mencerminkan prinsip fungsionalisme tentang pentingnya keseimbangan dan kerjasama antar bagian dalam masyarakat.
5. Sistem nilai dalam masyarakat Kampung Naga, yang tercermin dalam praktik-praktik adat dan nilai-nilai tradisional, mendukung pemeliharaan norma-norma sosial. Ini sesuai dengan pandangan Durkheim mengenai pentingnya norma-norma dalam menjaga integrasi sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H