Berliterasi itu penting dalam mengolah informasi yang ada di sekitar, bermoral dan berbudaya menjadi bingkai berpikir serta membentuk hasil dari literasi. Akan tetapi, semua tidak bisa berjalan dengan baik bila tidak ada yang melaksanakannya, sebab itu akhlak budi pekerti mewujudkan semuanya.
Kalau semua dihilangkan salah satu saja akan geger tatanan masyarakat. Dan contoh yang nyata saat ini ya itu, bertebarannya hoax yang didasari oleh kepentingan pribadi yang tak terarah. Jatuh menjatuhkan, hina menghinakan, serta hujat menghujat jadi santapan sehari-hari di era yang katanya modern namun kelakuan seperti monyet.
Kita tidak kekurangan orang pandai, tapi kekurangan orang berbudi pekerti. Kesalahan utama kita memuja akal namun lupa menanam pengertian. Yang dijunjung kecerdasan intelektual sebagai raja diraja namun menendang kecerdasan emosi yang dipandang menghambat akal bulus dan memperkosa kecerdasan spiritual sesuai akal yang kesurupan birahi fana. Contohnya banyak, maka jangan sampai kita membuat "setan-setan" yang berbahaya itu. Jadikan melek literasi, budi pekerti, dan akhlak nurani berjalan beriringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H