Mohon tunggu...
Nanda Rizky Arianza
Nanda Rizky Arianza Mohon Tunggu... Lainnya - Student

Photo and Videografi Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cyberbullying, Sisi Gelap di Balik Kemajuan Dunia Digital

10 Januari 2025   20:50 Diperbarui: 11 Januari 2025   19:28 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Potret ilustrasi cyberbullying

Era digital di mana pesatnya perkembangan teknologi informasi, internet menjadi suatu hal yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi ini telah membawa banyak manfaat, mulai dari kemudahan dalam berkomunikasi hingga akses informasi yang mungkin bisa dibilang tak terbatas. Namun tahukah kamu? di balik berbagai manfaat yang ditawarkan ternyata ada ancaman serius yang mengintai, salah satunya adalah cyberbullying. 

Berdasarkan data dari UNICEF tahun 2022, sekitar 45 persen dari 2.777 remaja di Indonesia dilaporkan pernah mengalami cyberbullying. Hal ini menunjukkan bahwa masalah ini tidaklah bisa dianggap remeh.

Apa Itu Cyberbullying?

United Nation Children Fund (UNICEF) mendefinisikan cyberbullying sebagai tindakan perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Dengan kata lain, cyberbullying dapat diartikan sebagai penyalahgunaan teknologi digital yang secara sengaja digunakan untuk menghina, mengejek, ataupun berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan pada suatu individu atau kelompok.

Perilaku ini biasanya terjadi melalui berbagai platform digital, seperti media sosial, aplikasi chatting, hingga  forum diskusi online.

Kenapa Bisa Terjadi Kasus Cyberbullying?

Secara garis besar cyberbullying merupakan salah satu bentuk perundungan digital. Pelaku sering kali merasa membutuhkan validasi untuk menunjukkan bahwa mereka lebih unggul atau lebih kuat daripada orang lain.

Perilaku ini juga berkaitan dengan ketidakpuasan terhadap diri sendiri, yang mendorong si pelaku melampiaskan emosi negatif tersebut di dunia maya, hal yang mungkin tidak berani mereka lakukan di dunia nyata. Terlebih lagi, anonimitas dunia maya yang memberikan pelaku keberanian lebih karena identitasnya dapat dengan mudah untuk disembunyikan.

Gambar: Representasi potret seorang korban cyberbullying
Gambar: Representasi potret seorang korban cyberbullying

Dampak Cyberbullying

Cyberbullying sama berbahayanya seperti perundungan di dunia nyata. Bahkan dalam beberapa kasus, efek yang ditimbulkan bisa jadi lebih parah karena anonimitas pelaku perundungan tersebut.

Berikut beberapa dampak dari perundungan dunia maya bagi korban, antara lain:

  • Kehilangan rasa percaya diri
  • Isolasi diri dari kehidupan sosial
  • Rasa takut dan kecemasan yang berlebihan
  • Depresi
  • Sakit perut dan sakit kepala

Cara Mengatasi dan Mencegah Cyberbullying

Setelah mengetahui pengertian, penyebab, dan dampak dari perundungan dunia maya, maka selanjutnya adalah kita harus bisa mengatasi dan mencegah dari cyberbullying itu sendiri. Dalam hal ini diperlukan kerjasama antar berbagai pihak, diantaranya:

  • Pribadi: Jika mengalami perundungan jangan ragu untuk memblokir pelaku dan melaporkan pelaku kepada pihak terkait. Jangan lupa untuk menyimpan bukti agar bisa digunakan jika diperlukan.
  • Keluarga: Dalam hal ini, keluarga berperan penting untuk memberikan edukasi kepada anggota keluarga dalam hal penggunaan internet yang baik dan etika dalam bermedia sosial.
  • Masyarakat: Dalam hal ini, kampanye kesadaran tentang cyberbullying dan dampaknya bagi korban sangat penting. Salah satu contohnya adalah lebih peduli terhadap lingkungan sekitar kita. Bila melihat seseorang menjadi korban, jangan hanya diam. Rangkul, ulurkan tangan dan bantu mereka mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
  • Pemerintah: Pemerintah juga mengambil peran penting dalam penanganan dan pencegahan perundungan dunia maya ini. Peraturan yang tegas untuk kejahatan siber harus ditegakkan untuk melindungi korban dan memberikan efek jera bagi pelaku.

Perundungan dunia maya atau cyberbullying adalah suatu tantangan dalam pesatnya kemajuan teknologi digital. Meskipun dunia maya memungkinkan kebebasan berekspresi, kita sebagai mahluk sosial, haruslah memiliki etika dalam penggunaannya.

Dengan meningkatkan kesadaran, edukasi, dan regulasi, diharapkan kita dapat membuat suatu ruang digital yang lebih aman dan nyaman bagi kita semua. Mari mengambil bagian untuk dunia digital yang lebih baik.

Referensi:

UNICEF. (n.d). Cyberbullying: Apa itu dan bagaimana menghentikannya. Diakses pada 9 Januari 2025, dari https://www.unicef.org/indonesia/id/child-protection/apa-itu-cyberbullying

Siloam Hospitals. (2025, 8 Januari). Apa itu Cyberbullying? Hentikan dengan Cara Ini. Diakses pada 9 Januari 2025, dari https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-cyberbullying

Muallif. (2023, 4 Oktober). Bullying dan Cyber Bullying: Perbedaan, Dampak, dan Cara Mengatasinya. Diakses pada 9 Januari 2025, dari https://an-nur.ac.id/blog/bullying-dan-cyber-bullying-perbedaan-dampak-dan-cara-mengatasinya.html

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun