Mohon tunggu...
Kyla Lubis
Kyla Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Kyla merupakan mahasiswi Hubungan Internasional UIN Jakarta yang memiliki minat dalam isu lingkungan, climate change, dan sustainability.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dilema Aliansi AS-Korsel di Tengah Ancaman Nuklir Korut

12 September 2024   23:24 Diperbarui: 12 September 2024   23:29 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kim Jong Un dan Hwasong-18 ICBM Foto: Rodong Sinmun (5/1/2024)

Korea Utara diperkirakan memiliki 50 hulu ledak nuklir per 2024 dan AS diperkirakan memiliki 5,044 senjata nuklir, dan Rusia sebagai peringkat pertama diperkirakan memiliki 5,580 senjata nuklir (Dyvik, 2024). Meskipun jumlah kepemilikan senjata nuklir Korut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti India, Pakistan, dan UK, pengembangan senjata nuklir tetap harus dibatasi karena potensi bahaya yang ditimbulkannya jauh lebih destruktif. Jalan perundingan dan negosiasi masih bisa diupayakan selama tujuan utamanya adalah untuk menegakkan prinsip non-proliferasi nuklir dan prinsip untuk menjaga perdamaian dunia melalui pengendalian senjata dan pembatasan senjata nuklir. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun