Di era digital, jumlah data yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas bisnis semakin meningkat pesat. Agar operasional tetap berjalan lancar dan mendapatkan wawasan strategis, bisnis memerlukan cara  efektif untuk mengelola, menyimpan, dan menganalisis data ini. Di sinilah data warehouse berperan.
Data warehouse adalah jenis sistem penyimpanan data yang dibuat khusus untuk membantu pengambilan keputusan. Ketika transaksi harian terjadi di database operasional, data warehouse menyimpan data historis dari berbagai sumber. Setelah itu, data disusun secara teratur untuk mempermudah pelaporan dan analisis.
Menurut Wahono dan Ali, data warehouse berfungsi sebagai pusat informasi terpadu yang membantu manajemen menganalisis kinerja bisnis. Selain itu, data warehouse digunakan untuk mendukung sistem pendukung keputusan (DSS).
Karakteristik Data Warehouse
Karakteristik berikut membedakan Data Warehouse dari database lainnya:
- Subject-Oriented: Tidak seperti sistem operasional yang berfokus pada transaksi harian, data disusun berdasarkan topik tertentu, seperti penjualan, pelanggan, atau produk.
- Integrated: Data digabungkan dari berbagai sumber, seperti sistem transaksi, ERP, dan aplikasi lainnya.
- Non-Volatile: Analisis historis yang akurat dapat dilakukan karena data di Data Warehouse tidak dapat diubah atau dihapus.
- Time-Variant: Perusahaan dapat melihat perubahan dan tren dari waktu ke waktu karena data disimpan berdasarkan rentang waktu tertentu.
Fungsi Utama Data Warehouse dalam Bisnis
Informasi yang cepat dan tepat sangat penting bagi bisnis modern untuk membuat keputusan yang efektif. Perusahaan dapat mengakses data dan analisis yang relevan, memungkinkan pengambil keputusan untuk membuat strategi yang lebih tepat dan berdasarkan fakta. Data Warehouse mendukung semua analisis yang diperlukan perusahaan dengan menyediakan ringkasan dan detail data (Wahono dan Ali, 2021).
Misalnya, di industri ritel, data warehouse dapat digunakan untuk menganalisis tren penjualan berdasarkan musim, lokasi, dan preferensi pelanggan. Informasi ini berguna bagi manajemen untuk menentukan produk mana yang harus diprioritaskan untuk produksi atau promosi.
Jenis Arsitektur Data Warehouse
Menurut Wahono dan Ali, terdapat beberapa jenis arsitektur yang digunakan dalam Data Warehouse:
- Arsitektur Tersentralisasi: Semua data disimpan di server besar yang mampu menangani jutaan transaksi.
- Arsitektur Desentralisasi: Data tersebar di berbagai server atau lokasi akan tetapi tetap saling terhubung.
- Arsitektur Client/Server: User atau client dapat meminta data dari server melalui aplikasi.
- Arsitektur Cloud: Kombinasi arsitektur tersentralisasi dan desentralisasi yang tersedia dan dapat diakses melalui internet.