Melalui ajaran beliau kita bisa mengerti bahwa kebahagiaan tidak harus terlihat secara duniawi, kebahagiaan juga terbentuk dari ketenangan jiwa, keluhuran batin, dan kesadaran diri sebagai manusia. sebagai manusia. Sadar sebagai manusia berarti kita mengerti mengenai tugas kita di dunia adalah menjaga alam dan merawat sekitar serta senantiasa ingat kepada sang pencipta
Sukamto NotonagoroÂ
Sukamto Notonagoro lahir pada tanggal 10 Desember 1905 dan wafat pada tanggal 23 September 1981, beliau merupakan pelopor pendidikan filsafat di Indonesia, dengan adanya filsafat di Indonesia beliau berharap masyarakat dapat berpikir secara objektif dan kritis. Beliau juga mendalami tentang pemahaman pancasila yang berujung pada lahirnya filsafat pancasila, dari kajian itulah beliau mengajarkan bahwa pancasila adalah sebuah dasar atau sebuah filsafat di kehidupan bangsa Indonesia.
Perkembangan Filsafat di Indonesia
Peran Indonesia dalam sepak terjang sejarah serta perkembangan ilmu filsafat saat ini masih minim dibandingkan dengan beberapa catatan sejarah filsafat negara lainnya. Namun dengan adanya fakta bahwa Indonesia yang dahulu berupa Nusantara sudah memulai kisahnya dengan karya dari Mpu Tantular membuktikan bahwa sebenarnya rakyat zaman dahulu juga memiliki pikiran kritis dalam berfilsafat. Kemudian juga ditambah dengan lahirnya filsafat tanah air setelah Guru Besar Filsafat UI, Prof. Mochtar Lubis yang semakin menebarkan paham ilmu filsafat ke seluruh bagian Indonesia, membuat negeri ini memiliki perjalanan dan pengaruh yang cukup besar.
Walau tak sebesar ajaran barat atau timur, namun Indonesia sudah kuat dengan paham filsafat seperti yang diterapkan dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar sebagai fondasi negara. Meskipun bukanlah sebuah ilmu terapan tetapi filsafat tetaplah sangat penting untuk dipelajari karena kita akan menemukan banyak sekali makna dan jawaban yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Banyak manfaat yang diterima dari mempelajari filsafat yaitu memberi pendasaran logis terhadap metode keilmuan dari banyak bidang, menjadi sarana pribadi manusia yang kritis dalam melakukan kegiatan aktivitas keilmuan ataupun penalaran ilmiah, tidak terjebak dalam budaya seperti arogansi intelektual, dapat memecahkan masalah keilmuan secara cerdas, berpikiran terbuka dan valid, dapat mempertanggungjawabkan metode keilmuan secara logis rasional, dapat berpikir secara lintas ilmu-kontekstual dan sebagainya.
Mata Kuliah: Filsafat, Ilmu & Logika dalam HI.
Tema Materi: Sejarah Filsafat dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan.Â
Dosen Pengampu: Yulianus Andre Yuris, S.Sos. dan Maria Indira Aryani, S.IP., M.Hub.Int.
Penulis:
22044010076 Andrean Frederick